Warga Muara Enim Keluhkan Kelangkaan Solar, SPBU Tutup Jadi Penyebab Utama

SPBU 2431388 Desa Kepur Muara Enim yang tutup dua bulan terakhir. (noviansyah/rmolsumsel.id)
SPBU 2431388 Desa Kepur Muara Enim yang tutup dua bulan terakhir. (noviansyah/rmolsumsel.id)

Warga Kabupaten Muara Enim mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan bakar jenis Solar dalam beberapa bulan terakhir.


Penyebab utama kelangkaan ini diduga akibat salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) penyedia Solar di wilayah tersebut yang telah tutup sejak dua bulan terakhir.

Salah satu warga, Syakir (30), mengungkapkan bahwa dirinya merasa sangat kesulitan untuk mendapatkan Solar. Bahkan, dalam sebulan terakhir ia terpaksa membeli Solar ke Kabupaten Lahat karena ketersediaan di Muara Enim sangat terbatas.

"Di Muara Enim hanya ada dua SPBU yang menyediakan Solar, yaitu di Desa Kepur dan Pulau Panggung. Namun, SPBU di Kepur sudah dua bulan tidak beroperasi, sementara Pulau Panggung jaraknya cukup jauh dari pusat kota Muara Enim. Jika sudah sangat mendesak, kami harus pergi ke Lahat untuk mendapatkan Solar," ujar Syakir, Senin (10/3).

Menurutnya, kondisi ini berdampak besar, terutama bagi pengemudi angkutan desa ke Semendo yang sangat bergantung pada pasokan Solar. Jika kelangkaan ini terus berlanjut, mobilisasi masyarakat bisa terganggu dan berdampak pada perekonomian lokal.

Menanggapi hal ini, Admin SPBU 2431388 Desa Kepur, Sudiana, menjelaskan bahwa penutupan SPBU tersebut sudah berlangsung sejak November 2024 lalu akibat kendala teknis pada alat digitalisasi.

"Masalahnya ada pada alat digitalisasi yang belum diganti. Tidak ada permasalahan lain, hanya saja tanpa alat tersebut kami tidak bisa melakukan transaksi. Kami berharap SPBU ini bisa segera kembali beroperasi," jelas Sudiana.

Bupati Muara Enim, Edison, memastikan bahwa pihaknya akan segera mengambil langkah strategis untuk mengatasi kelangkaan Solar ini. Ia berjanji akan berkoordinasi dengan pihak terkait agar kebutuhan masyarakat tidak terganggu.

"Kami akan melakukan komunikasi dengan pemangku kepentingan lainnya, jangan sampai kebutuhan masyarakat di Kabupaten Muara Enim terganggu. Terima kasih atas informasinya, kami akan segera berkoordinasi dan mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi kelangkaan ini," ujar Edison.