Wakil Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengungkap adanya perjanjian antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan pada tahun 2017.
- Klaim Raih Lima Kursi, NasDem Lubuklinggau Optimis Pimpin DPRD
- Soal Kasus Ginjal Akut, DPR Minta Penjarakan Perusahaan Farmasi Nakal
- Siang Ini, Lukas Enembe Diperiksa KPK dan Tim Kesehatan IDI di Papua
Baca Juga
Isu yang beredar, isi perjanjian terkait larang Anies Baswedan maju menjadi calon presiden, jika Prabowo nyapres.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menuturkan bahwa perjanjian tersebut ada, dan bersifat internal, sehingga tidak bisa disampaikan kepada publik.
“Dan itu memang bukan buat konsumsi publik. Jadi kalau ditanya apakah ada perjanjian? Ada. Tetapi isinya apa, ya kita nggak mau buka karena itu bukan kosumsi publik. Jadi kalau yang mau bertanya-tanya ya boleh nanti masuk Gerindra dulu tapi,” kata Dasco di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (31/1).
Saat dipastikan bahwa perjanjian itu memang benar Anies dilarang menjadi calon presiden pada Pemilu 2024. Dasco menjawabnya normatif.
“Ya kalau saya jawab berarti itu sudah jadi konsumsi publik nantinya kan begitu. Tapi isinya apa sekali lagi saya bilang itu bukan buat konsumsi publik,” tutupnya.
- Pilot Susi Air Terancam Ditembak, Ini Respon TNI
- Politisi Ini Sebut Ada Aset Pemprov yang Legalitasnya Masih Berupa Fotocopy
- Sahabat Ganjar Sumsel Gelar Apel Akbar Pemenangan Ganjar Pranowo