Soal Covid-19, Mantan Menkes Bicara Bill Gates-WHO

Salah satu yang diingat publik saat dr Siti Fadilah jadi Menteri Kesehatan (Menkes) adalah kelugasannya dalam berbicara. Ia tampak benar-benar menguasai bidang kerjanya.
Kemarin mantan Menkes RI ini tampil dan menceritakan banyak hal kepada presenter Deddy Corbuzier saat bertemu di rumah sakit, dan tayang di channel YouTube, Kamis (21/5/2020).


Diberitakan JPNN.Com, Jumat (22/5/2020), salah satu yang dibicarakannya adalah bahasan tentang vaksin untuk Covid-19. Diyakininya, vaksin tak harus dibeli dari Bill Gates atau untuk tidak mengikuti saran WHO.

Mengapa Bu Siti bicara begitu? Lantaran dirinya berpengalaman pernah mengalahkan WHO saat mengatasi flu burung tanpa vaksin dan menghentikan pandemi.

Soal Bill Gates, Siti juga punya pandangan tersendiri. Dia mengikuti perkembangan salah satu pria terkaya dunia itu, tepatnya saat di forum ekonomi internasional Bill Gates menjadi pembicara utama karena membicarakan vaksin dan pandemi.

“Kenapa enggak pandeminya dihentikan kenapa dibuat vaksinya. Dia bukan dokter, kenapa dia begitu fasih akan terjadinya pandemi. Dunia akan butuh vaksin segini miliar, menurut saya tidak masuk diakal saya. Dia pebisnis, mungkin dia ahli virus di komputer (tapi tidak ahli virus penyakit medis),” ucap Siti Fadilah.

Terlebih, seluruh dunia tempat pembuat vaksin didukung oleh Bill Gates. “Saya tidak mencurigai tapi orang bisa berpikir sendiri,” ungkapnya.

Siti menyebutkan sejatinya pandemi Covid-19 ini tidak terlalu berat seperti flu burung yang sempat menyerang Indonesia beberapa tahun silam. Sebab, pasien Covid-19 masih bisa bertahan beberapa hari bahkan sembuh.

Saat mengatasi pandemi flu burung dirinya bisa mematahkan pernyataan WHO yang mengatakan sudah terjadi penularan manusia ke manusia.

Lalu Siti Fadilah membuat resolusi yang didukung oleh 128 negara dan akhirnya mengalahkan WHO dan vaksi untuk flu burung tak jadi dijual kepada negara membutuhkan. Pasalnya, jika kita membeli vaksin maka utang negara akan bertambah.

“Kita mereformasi WHO, yang tadinya WHO tidak adil terhadap dengan negara-negara berkembang seperti kita. Saya reformasi, kita punya kedudukan yang sama, WHO harus transparan. Tidak ada yang di bawah di atas. Kalau sakit semua harus menolong, semua harus berpikir. Saya membuktikan tidak perlu vaksin (flu burung). WHO berkoar-koar flu burung menular human to human. Saya engak mau, jangan ngomong dulu, saya akan buktikan. Kemudian saya protes ke PBB sehingga stop flu burung tidak pakai vaksin. Menyelesaikan pandemi flu burung dengan transparansi,” tandas Siti Fadilah. [ida]