Balas Dendam Jadi Motif Penyerangan Brutal Terhadap Calon Pengantin Pria di Palembang

Korban saat mendapat perawatan dari tim medis/ist
Korban saat mendapat perawatan dari tim medis/ist

Seorang calon mempelai pria, Ahmad Handa (30), menjadi korban penyerangan brutal saat hendak melangsungkan pernikahan.


Ia diserang oleh lima pria bersenjata tajam dan senjata api di kawasan Jalan Panca Usaha, depan Lorong Wakaf II, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan SU I Palembang, Minggu (11/5) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

Akibat serangan tersebut, Ahmad mengalami luka bacok dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palembang.

Ditemui di rumah sakit, Ahmad mengungkapkan bahwa penyerangnya berjumlah lima orang. Tiga di antaranya menyerangnya dengan senjata tajam jenis parang, sementara satu orang lainnya menodongkan pistol dan menghalangi mobil korban.

“Ada lima orang, tiga pakai parang, satu pakai pistol. Yang megang pistol saya kenal, namanya Jono alias Ian,” ujar Ahmad kepada awak media, Minggu siang.

Menurut Ahmad, serangan tersebut diduga dilatarbelakangi dendam lama. Ia mengaku pernah berselisih dengan pelaku Jono pada tahun 2019 lalu.

“Dia itu nuduh aku cepu (informan polisi), padahal aku tidak merasa. Kami pernah ribut di atas Jembatan Kertapati, aku diteriakin maling, aku lari, dia lari. Terus waktu dia sendirian aku tusuk,” jelas Ahmad.

Ia menduga dendam lama itu yang menjadi motif pelaku melakukan aksi balas dendam tepat di hari bahagianya. Ahmad yang tidak membawa senjata saat itu hanya bisa menyelamatkan diri dengan masuk ke rumah warga dalam kondisi bersimbah darah.

“Pas dikejar dan kena bacok, aku lari masuk ke rumah warga. Awalnya dikira aku dikejar polisi karena ada suara tembakan. Tapi setelah tahu kondisinya, aku langsung dibawa ke rumah sakit,” jelasnya.