69 Obat Sirup Pemicu Gagal Ginjal Akut Resmi Ditarik BPOM, DPRD Sumsel: Kenapa baru Sekarang?

Ketua DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) Hj RA Anita Noeringhati saat melakukan reses tahap III DPRD Sumsel Dapil  I  di aula Balai Besar POM  (BBPOM) Palembang  Senin (5/12) didampingi Chairul S Matdiah, Dedi Sipriyanto dan H Kartak SAS (Dudy Oskandar/rmolsumsel.id)
Ketua DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) Hj RA Anita Noeringhati saat melakukan reses tahap III DPRD Sumsel Dapil I di aula Balai Besar POM (BBPOM) Palembang Senin (5/12) didampingi Chairul S Matdiah, Dedi Sipriyanto dan H Kartak SAS (Dudy Oskandar/rmolsumsel.id)

Ketua DPRD Sumatera Selatan RA Anita Noeringhati mempertanyakan kebijakan penarikan 69 obat sirup dari tiga perusahaan farmasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM  yang baru sekarang dilakukan setelah banyaknya kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak.


Anita mengaku, seluruh obat-obatan yang diproduksi oleh Yarindo Farmatama, Universal Pharmaceutical Industries dan Afi Farma telah lama beredar.

Namun, tindakan penarikan baru sekarang dilakukan penarikan oleh pihak BPOM.

“Yang kita pertanyakan obat-obat itu kan sudah lama, sama-sama kita konsumsi kenapa baru sekarang, kami berharap kedepan jangan sampai obat yang sudah lama  beredar terevaluasi sekarang,” kata Anita saat melakukan reses tahap III DPRD Sumsel Dapil  I  di aula Balai Besar POM  (BBPOM) Palembang  Senin (5/12).

Politisi Partai Golkar ini berharap secara BPPOM untuk terus menerus melakukan uji klinis terhadap obat-obatan yang masuk di Sumatera Selatan.  

“Karena ini bagaimanapun juga sangat merugikan baik perusahaan dan masyarakat itu sendiri, karena apa yang disampaikan tadi ada beberapa obatnya ditarik sekarang diperbolehkan setelah mendapatkan uji klinis,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BBPOM Palembang Zulkifli menjelaskan, regulasi pencemaran EG dan DEG selama ini memang belum diatur.

“Ketika produk ini dibuat perusahaan farmasi di Indonesia tim BPOM dan Bareskrim melakukan penyelidikan , ternyata ada ditambahkan langsung EG dan DEG ini dan sampai sekarang BPOM sudah merilis hampir 300 produk yang aman dikonsumsi oleh masyarakat,” katanya sembari memastikan pihaknya tetap akan terus melakukan pengawasan peredaran produk obat di masyarakat.

Menurut Zulkifli sangat mengapresiasi bantuan DPRD Sumsel yang pihaknya bisa menggunakan videotron DPRD Sumsel untuk mempublish ke masyarakat produk obat yang aman dikonsumsi oleh masyarakat termasuk di apotik yang ada di Sumsel.