Smart Factory Berbasis 5G Hadir di Batam Lewat Kolaborasi Telkomsel dan Pegaunihan

Telkomsel menyediakan solusi infrastruktur 5G Private Network Standalone (SA) dan 1.200 kartu SIM IoT dalam sistem Smart Manufacturing berbasis 5G di Smart Factory Pegaunihan di Batam/ist
Telkomsel menyediakan solusi infrastruktur 5G Private Network Standalone (SA) dan 1.200 kartu SIM IoT dalam sistem Smart Manufacturing berbasis 5G di Smart Factory Pegaunihan di Batam/ist

Telkomsel bersama PT Pegaunihan Technology Indonesia, anak usaha dari raksasa manufaktur global Pegatron, resmi menandatangani perjanjian kerja sama menghadirkan solusi teknologi berbasis 5G terkini untuk mendukung operasional pabrik pintar (Smart Factory) di Batam, Kamis, 24 April 2025.


Kerja sama ini menandai langkah strategis kedua perusahaan dalam mempercepat transformasi digital industri manufaktur di Indonesia. Telkomsel melalui unit Telkomsel Enterprise menyediakan solusi infrastruktur 5G Private Network Standalone (SA) dan jaringan 5G Public Network untuk mendukung proses produksi hingga produktivitas karyawan di kawasan pabrik.

"Dengan jaringan 5G yang andal dan dukungan infrastruktur digital dari Telkomsel, kami mempercepat proses transformasi digital dalam rantai produksi, sekaligus mendorong pertumbuhan industri berbasis teknologi tinggi di Indonesia," ujar Direktur PT Pegaunihan Technology Indonesia, Andy Hsieh.

Selain konektivitas, Telkomsel juga menyediakan 1.200 kartu SIM untuk perangkat Internet of Things (IoT) yang terintegrasi dalam sistem manufaktur pintar. Teknologi ini memungkinkan pemantauan mesin dan pengendalian proses produksi secara real-time dan efisien.

Smart Factory ini menjadi bagian dari strategi global Pegatron dalam memperluas jejak manufaktur di Asia Tenggara dan memperkuat ekosistem produksi yang terhubung, tangguh, dan berkelanjutan. Pegatron saat ini telah beroperasi di lebih dari 13 negara.

Direktur Planning & Transformation Telkomsel, Wong Soon Nam, mengatakan kerja sama ini merupakan kelanjutan dari nota kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani di ajang Mobile World Congress (MWC) 2025 di Barcelona.

"Melalui solusi 5G Private Network yang dirancang khusus, PT Pegaunihan Technology Indonesia dapat meningkatkan efisiensi operasional, produktivitas, dan daya saing untuk Smart Manufacturing di era Industri 4.0," kata Wong.

Langkah ini juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian, Setia Diarta, menyebut kolaborasi ini sebagai contoh konkret transformasi sektor manufaktur yang sejalan dengan agenda nasional.

"Sektor ini merupakan pilar strategis perekonomian Indonesia, dan transformasinya sangat krusial untuk memastikan daya saing nasional di tingkat global," ujarnya.

Menurut data Kementerian Perindustrian, sepanjang 2024 investasi sektor manufaktur mencapai Rp721,3 triliun atau 42,1 persen dari total investasi nasional dan menyerap lebih dari 2,45 juta tenaga kerja.

Teknologi 5G diyakini menjadi salah satu pendorong utama efisiensi dan inovasi industri. Dalam laporan 2025 Manufacturing Industry Outlook dari Deloitte, 5G, cloud, dan generative AI disebut sebagai tiga teknologi dengan ROI tertinggi bagi sektor manufaktur.