Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus menunjukkan manfaat nyata bagi masyarakat, termasuk bagi pasangan suami istri Untung Suprayitno (61) dan Suhartinah (63), pensiunan PNS yang tinggal di Kecamatan Plaju, Palembang.
- Dewan Minta BUMD Sumsel Dievaluasi dan Dikelola Secara Profesional
- Status KEK Tanjung Api-api Dicabut, Gubernur Sumsel: Kita yang Minta Itu!
- Kick Off 2025: Thamrin Group Siap Hadapi Tantangan dengan Teknologi dan Inovasi
Baca Juga
Mereka merasakan langsung bagaimana JKN membantu mereka menjalani pengobatan penyakit serius tanpa terbebani biaya.
Untung Suprayitno tak menyangka bahwa penyakit diabetes yang ia derita sejak 2015 bisa berdampak serius pada kesehatan matanya. Penurunan penglihatan yang ia alami ternyata disebabkan komplikasi diabetes yang menyerang mata kanannya.
“Sudah enam kali saya menjalani tindakan untuk mata kanan saya,” ungkap Untung, Kamis (4/6/2025). Ia menyebutkan serangkaian prosedur medis seperti tiga kali injeksi, operasi katarak, hingga laser mata harus ia jalani dalam beberapa tahun terakhir.
Seluruh pengobatan tersebut ditanggung sepenuhnya oleh JKN. “Tidak ada biaya yang saya keluarkan secara pribadi. Semua ditanggung JKN dan pelayanannya sangat baik,” ujarnya penuh syukur.
Perjalanan pengobatannya juga melibatkan dua rumah sakit berbeda, untuk perawatan mata dan kontrol diabetes. Meski demikian, Untung mengaku pelayanan JKN tetap lancar dan memadai.
Cerita serupa datang dari sang istri, Suhartinah, yang sejak 2016 hidup dengan alat pacu jantung (pacemaker) akibat aritmia atau gangguan irama jantung. Saat itu, detak jantungnya hanya 40 denyut per menit. Gejala awalnya sempat ia anggap sebagai kelelahan biasa.
“Setelah diperiksa di Puskesmas, ternyata detak jantung saya jauh di bawah normal. Saya langsung dirujuk untuk rawat inap dan dipasangi alat pacu jantung,” tuturnya.
Seluruh biaya pemasangan alat pacu jantung pun ditanggung JKN. “Kalau tidak ada JKN, saya tidak tahu harus cari biaya dari mana,” ujar Suhartinah.
Hingga kini, ia rutin kontrol dua kali setahun untuk memastikan alat pacunya berfungsi dengan baik. Ia juga memperoleh obat-obatan yang dibutuhkan tanpa kekurangan satu pun.
“Obatnya selalu lengkap dan semuanya gratis berkat JKN. Program ini benar-benar sangat membantu kami,” ucapnya haru.
Bagi pasangan ini, JKN bukan sekadar layanan kesehatan, melainkan penyelamat yang memberi harapan dan kesempatan hidup lebih baik di usia senja. Mereka berharap program ini terus berlanjut dan semakin baik ke depan.
“Semoga JKN terus ada dan pelayanannya makin baik. Program ini sangat membantu kami dan banyak orang lain,” tutup Untung.
- KAI Divre III Palembang Gandeng Universitas Ternama, Latih Kemampuan Pegawai
- Permudah Pemasaran Produk, Puluhan Pelaku UMKM Muara Enim Dilatih Digital Marketing
- OJK Pantau 2.210 Iklan Jasa Keuangan, 2,03% Melanggar Ketentuan