Sebut Antrian Operasi di RSMH Antre hingga 6 Bulan, DPRD Sumsel: Sudah Keburu Meninggal Duluan

Anggota DPRD Sumsel Juanda Hanafiah dari Fraksi PAN. (Handout)
Anggota DPRD Sumsel Juanda Hanafiah dari Fraksi PAN. (Handout)

Jadwal antrean operasi yang berlangsung di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Sumatera Selatan disebut memiliki waktu tunggu hingga enam bulan lantaran banyaknya pasien.


Hal itu disampaikan langsung oleh anggota DPRD Sumsel Juanda Hanafiah dari Fraksi PAN dalam rapat paripurna yang berlangsung pada Senin (22/4/2024).

Juanda mengungkapkan, keluhan pelayanan RSMH yang lambat sebetulnya merupakan masalah klasik lantaran sampai saat ini belum menemukan solusi yang tepat. Bahkan, mereka sudah pernah berulang kali memanggil manajemen RSMH untuk berkolaborasi namun tak pernah ditanggapi.

“Orang operasi antreannya bisa  tiga sampai enam bulan, sudah keburu meninggal duluan. Kondisi  ini pernah kami dari DPRD Sumsel mencoba untuk menyelesaikannya sampai ke Depkes. Kita menghadap Direkturnya bagaimana caranya  solusinya supaya RSMH ini bisa berkolaborasi, bersinergi  dengan Rumah Sakit Siti Fatimah yang kondisinya juga sangat baik ,”ujarnya.

Dokter spesialis lebih banyak praktek di RSMH. Mereka, menurut Juanda enggan ditugaskan ke RS Siti Fatimah karena adanya persaingan internal.

“Padahal ketentuan sesuai dengan Permenkes dokter boleh berpraktek di tiga tempat, tetapi kenapa tidak mau dari RSMH ini ke Rumah Sakit Siti Fatimah? karena adanya persaingan di dalam, ini yang coba kami menjembataninya melalui Direktur tapi juga belum berhasil. Kami melihat kejadian ini terus menerus terjadi karena tidak adanya unsur pengawas dari Pemerintah Provinsi Sumsel yang duduk dalam manajemen  itu yang mempunyai kemampuan untuk mengendalikan itu,”ungkapnya.

DPRD Sumsel sempat study banding dengan mengunjungi Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung. Pihak Pemprov Jawa Barat sengaja menempatkan petugas di bagian pengawasan untuk menangani keluhan masyarakat.

Sehingga, Juanda pun menyarankan kepada Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni juga melakukan hal yang serupa.

"Kalau seperti sekarang,  mau  kita panggil di Komisi V juga  mereka ogah-ogahan , tidak datang. Apalagi kalau kita cuma minta tolong, orang sudah sekarat baru ditolong. Karena mereka vertikal, merasa  lebih tunduk kepada pusat,"ujarnya.

Mendapatkan kabar tersebut, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengaku kejadian itu akan menjadi atensi mereka dengan berkoordinasi bersama manajemen RSMH.

“Kita perlu koordinasi karena rumah sakit ini menjadi rumah sakit rujukan dan menjadi tumpuan masyarakat di Sumatera Selatan  dan sekitarnya , kita akan koordinasi dengan rumah sakit terkait , kita juga akan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan , kita nanti bisa maksimalkan pelayanan  biar perbaikan-perbaikan terus dilakukan termasuk juga bisa kerjasama dengan Rumah Sakit Siti Fatimah,'kata Fatoni.

Terpisah, manajemen RSMH saat dikonfirmasi RMOLSumsel terkait pernyataan anggota DPRD Sumsel belum memberikan tanggapan pasti atas kabar tersebut. Dimana Humas RSMH Suhaimi hanya mengirimkan nomor keluhan pelanggan melalui pesan Whatsapp.

"Kirim ke sini (nomor informasi pelayanan pelanggan RSMH),"tulis Suhaimi.