PTM Penting untuk Pengembangan Karakter Anak, Ini Pesan Ketua DPRD Sumsel

Ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati. (Dudy Oskandar/rmolsumsel.id)
Ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati. (Dudy Oskandar/rmolsumsel.id)

Beberapa sekolah di Sumatra Selatan telah mulai melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas pada Senin (30/8). Hal ini mendapat dukungan berbagai pihak di mana salah satunya datang dari Ketua DPRD Sumsel, RA Anita Noeringhati.  


“Kalau saya sependapat saja. Anak-anak sudah terlalu lama dirumahkan, sudah memasuki tahun kedua, sehingga sosialisasi kemasyarakatan, sosialisasi sosialnya itu perlu dibangun. Karena sekolah itu tidak hanya mendapatkan ilmu tetapi mereka juga mendapatkan budi pekerti sosial kemasyarakatan, saling membantu, saling tolong menolong, di mana itu terbentuk jika kita bertemu dalam sekolah tatap muka,” kata Anita, Senin (30/8).

Anita mengatakan, meski memiliki sejumlah risiko, namun PTM tetap harus didukung.

“Karena (PTM) ada klausulnya atas persetujuan wali murid, nah inilah harus kita berikan kajian. Tapi ingat, Prokes ketat harus tetap dijaga,” ucapnya.

Menurut Anita, untuk menekan risiko sekolah menjadi klaster baru penularan Covid-19, selain menerapkan protokol kesehatan ketat, anak-anak usia 12 tahun ke atas diimbau untuk divaksinasi.

“Kalau gurunya kan sudah divaksin,” tutur politisi Partai Golkar ini.

Wali Kota Palembang, Harnojoyo mengatakan, rencana sekolah tatap muka bakal dimulai awal September 2021. Ia sudah menginstruksikan Dinas Pendidikan (Disdik) Palembang agar mempersiapkan rencana tersebut.

“Kalau melihat Level 3 di Palembang, artinya PPKM kemungkinan berakhir dan sekolah tatap muka dilakukan saat aturan selesai pada 6 September 2021,” ujarnya, Senin (30/8).