Pensiun Dini dari ASN, Edison Siap Ramaikan Bursa Pilbup Muara Enim

Bakal Calon Bupati Muara Enim, Edison saat menerima formulir pendaftaran dari Sekretaris DPC PDI Perjuangan Muara Enim, Akhmad Imam Mahmudi. (noviansyah/rmolsumsel.id)
Bakal Calon Bupati Muara Enim, Edison saat menerima formulir pendaftaran dari Sekretaris DPC PDI Perjuangan Muara Enim, Akhmad Imam Mahmudi. (noviansyah/rmolsumsel.id)

Sejumlah tokoh mulai menunjukkan keseriusannya untuk melaju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Muara Enim, November mendatang. Hal ini terlihat dari proses pengambilan formulir Bakal Calon Kepala Daerah (Balonkada) yang dibuka DPC PDI Perjuangan Muara Enim. 


Salah satu tokoh yang mengambil formulir adalah Edison. Putra daerah kelahiran 1968 yang berlatar belakang ASN Badan Pertanahan Nasional (BPN) ini memantapkan dirinya untuk maju pada gelaran Pilkada Muara Enim mendatang.

Didampingi sejumlah pendukung, Edison mengambil formulir di Kantor DPC PDI Perjuangan, Selasa (16/4). Kedatangannya disambut langsung Sekretaris DPC PDI Perjuangan Muara Enim, Akhmad Imam Mahmudi. 

Usai pengambilan formulir, Edison mengatakan, Muara Enim merupakan daerah yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) melimpah. Namun, kekayaan tersebut belum sepenuhnya dirasakan oleh seluruh kalangan masyarakat. 

Keresahan itulah yang membuat Edison memantapkan dirinya untuk mendaftar sebagai calon kepala daerah. "Kita tahu dalam beberapa tahun sebelumnya tentang apa yang terjadi di Kabupaten Muara Enim dan seharusnya bisa lebih baik lagi," ujarnya.

Menurut Edison, selama ini ada sejumlah peluang yang bisa ditingkatkan untuk kesejahteraan masyarakat. "Hal inilah yang nantinya ingin kami maksimalkan," tegasnya. 

Dia juga menekankan pentingnya tata kelola pemerintahan di kabupaten Muara Enim. Menurutnya, tata kelola pemerintahan itu sudah ada mekanisme dan undang-undang yang mengaturnya. 

"Penerapan reward dan punishment yang sudah diatur dalam undang-undang harus diterapkan dengan baik agar kinerja ASN bisa maksimal. Harus ada kepastian karir di unsur pemerintahan," tegasnya. 

Terkait statusnya sebagai ASN, Edison mengaku telah mengajukan pensiun dini. Harusnya, mantan Kepala BPN Kota Palembang ini pensiun pada 2026 mendatang. 

"Selain itu, karena memang salah satu syarat pencalonan bagi seseorang yang berstatus pegawai negeri harus mengundurkan diri dari jabatannya," ungkap Edison.

Dia pun berencana untuk mendaftar ke partai politik lain yang membuka pendaftaran. Apalagi, untuk mengusung calon, parpol harus berkoalisi lantaran kurangnya kuota kursi yang diraih dalam Pileg lalu. 

"Saya tentu akan terus berkomunikasi dengan semua Parpol, namun kalaupun ada yang belum mendukung tentunya bukan masalah karena kita nantinya sama-sama akan membangun kabupaten Muara Enim ini," tuturnya.

Mengenai wakil, Edison mengaku sudah menerima banyak masukan termasuk urusan pertimbangan wilayah untuk penentuan wakil, namun meski ada pertimbangan pribadi, dirinya tetap akan meminta pertimbangan pada partai pengusung.

"Setidaknya hingga saat ini, sudah ada lima Parpol yang terus saya bangun komunikasi, saya sampaikan keinginan dan pandangan saya terkait Muara Enim ke depan," tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Muara Enim, Akhmad Imam Mahmudi, mengatakan PDI Perjuangan membuka pendaftaran untuk calon bupati dan wakil bupati Muara Enim. 

"Kami membuka pintu selebar-lebarnya untuk Bupati dan calon Wakil Bupati Muara Enim," tukasnya.

Sejauh ini, sudah ada yang mendaftar yakni Edison untuk menjadi Calon Bupati Muara Enim, dimana semua Bacalon nantinya akan diseleksi dikualifikasi kembali. 

"Ya tentunya Cabup dan Cawabup Muara Enim harus yang berkualitas karena kita ini membangun dan membuat Muara Enim yang kita cintai ini menjadi lebih baik," katanya. 

Untuk diketahui, Edison merupakan putra daerah asli Muara Enim. Dia lahir di desa Banu Ayu pada tahun 1968. 

Edison merupakan lulusan Hukum Agraria Universitas Sumatera Utara pada tahun 1992 kemudian mengambil program magister di Universitas Sriwijaya yang selesai pada tahun 2003.

Dia berkarir di Badan Pertanahan Nasional (BPN) sejak 1995. Jabatan terakhirnya sebagai Kepala Bidang Pengadaan Tanah dan Pengembangan di Kantor Wilayah BPN Provinsi Sumsel.