Posisi Cik Ujang sebagai Pendamping Herman Deru Terancam, Hasil Survei LSI Sosok Ini Lebih Menjanjikan

Herman Deru-Cik Ujang. (ist/rmolsumsel.id)
Herman Deru-Cik Ujang. (ist/rmolsumsel.id)

Hasil Lembaga Survei Indonesia (LSI) menempatkan Bakal Calon Gubernur (Bacagub), Herman Deru sebagai kandidat dominan pada perhelatan Pilgub Sumsel, November mendatang. 


Hasil survei tersebut juga memunculkan nama-nama kuat pendamping Herman Deru. Menariknya, nama Ketua DPD Demokrat Sumsel, Cik Ujang yang telah menyatakan diri berpasangan dengan Herman Deru tidak terlalu dominan muncul.

Berdasarkan data LSI, nama Cik Ujang tidak tampil dalam simulasi Pilgub 4 pasangan. Justru nama Sekda Sumsel, SA Supriono dan Mantan Bupati Empat Lawang, Joncik Muhammad yang muncul menjadi pasangan Herman Deru saat Pilgub disimulasikan sebanyak 4 pasangan. 

Lalu, di simulasi 3 pasangan, persentase duet Herman Deru-Cik Ujang juga tidak terlampau besar. Duet keduanya paling tinggi mengumpulkan 67,6 persen saat melawan duet Agung Firman Sampurna-Popo Ali dan Mawardi Yahya-Anita. 

Pada simulasi lain, Herman Deru yang dipasangkan  dengan Eddy Santana Putra menghasilkan survei tinggi persenatase 71,1 persen. Sementara, survei duet Herman Deru-Heri Amalindo memiliki persentase 68,3 persen saat melawan duet Agung Firman Sampurna-Popo Ali dan Mawardi Yahya-Anita. 

Sementara, duet Herman Deru-Joncik Muhammad juga memiliki peluang lebih besar di Pilgub dengan simulasi tiga pasangan. Keduanya paling tinggi mencapai persentase 66,9 persen. 

Duet Herman Deru-Mawardi Yahya paling tinggi dalam survei 3 pasangan dengan persentase 72,1 persen. Sementara, duet Herman Deru-SA Supriono juga punya tingkat keterpilihan 67,4 persen. 

Hasil survei yang dilakukan pada tanggal 10 hingga 20 Mei 2024 tersebut mengindikasikan jika nama Cik Ujang tidak begitu menonjol sebagai pendamping Herman Deru di Pilgub Sumsel mendatang. 

Sehingga kemungkinan Herman Deru mengganti calon wakilnya bisa saja terjadi. 

Pengamat Politik Sumsel, Ade Indra Chaniago menilai, elektabilitas Bacagub turut ditunjang dengan ketokohan dari wakil yang akan mendampinginya. Mengenai kemungkinan posisi Cik Ujang bergeser sebagai Wakil Herman Deru, Ade menuturkan, hal itu bisa saja terjadi. 

"Akan tetapi tentu untuk sampai pada kesimpulan itu bukanlah hal yang mudah. Karena perlu pertimbangan yang cermat terutama terkait dengan sinkronisasi soal kendaraan partai dan kesiapan isi tas. Mengapa, karena akan sia-sia apapun hasil survei ketika tidak mendapatkan kendaraan politik," katanya, Sabtu (25/5). 

Meski begitu, Ade menilai sosok Cik Ujang menunjang Herman Deru dalam menghadapi perilaku pemilih saat ini yang sangat pragmatis. "Setidaknya itu akan sangat signifikan untuk mempengaruhi swing voter atau pemilih yang masih sangat mungkin merubah pilihan dan undecide voter atau pemilih yang belum menentukan pilihan, karena angkanya masih sangat tinggi," kata Dosen Ilmu Politik STISIPOL Chandradimuka Palembang ini.

Sehingga, hasil survei tinggi yang diperoleh Herman Deru saat ini harus juga ditunjang dengan ketokohan wakilnya. Jika tidak ingin kehilangan suara jelang pemilihan mendatang.

"Pilpres di Amerika setidaknya bisa dijadikan referensi, bagaimana Trump yang tidak diunggulkan pada hasil survei, namun saat perhitungan suara justru beliau yang dilantik jadi presiden. Hal yang sama juga pernah terjadi pada Anies Baswedan saat pilkada DKI 2018 yang lalu," tandasnya.