Polres Banyuasin Siagakan Personel Polsek Cegah Karhutla

Kapolres Banyuasin, AKBP Ruri Prastowo. (ist/rmolsumsel.id)
Kapolres Banyuasin, AKBP Ruri Prastowo. (ist/rmolsumsel.id)

Kapolres Banyuasin AKBP Ruri Prastowo, SIK, menegaskan kesiagaan personil Polsek jajaran dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten Banyuasin. 


Hal ini disampaikannya usai acara serah terima jabatan (sertijab) dan pisah sambut PJ Bupati Banyuasin dari Hani Syopiar Rustam ke M Farid di Graha Sedulang Setudung.

Kapolres Ruri menekankan setiap anggota Polsek akan standby dan siaga untuk mencegah terjadinya karhutla. "Jika ada titik api di wilayah Polsek jajaran, anggota langsung menuju lokasi untuk memadamkan api," ujar Ruri.

Upaya penanganan karhutla akan melibatkan personil TNI Manggala Agni, masyarakat peduli api, Tim Reaksi Cepat (TRC), serta desa peduli api, yang semuanya akan berkoordinasi dalam memadamkan api.

Dalam penanganan karhutla ini, akan ada tujuh posko di Kecamatan Banyuasin yang ditempatkan di daerah-daerah rawan kebakaran hutan dan lahan. Ruri juga menambahkan saat ini belum ada tersangka terkait karhutla, meskipun beberapa titik api telah ditemukan di Banyuasin. 

"Belum ada tersangka, apalagi lahan yang terbakar belum luas," ungkapnya.

Kapolres mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, mengingat risiko pidana dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan. Imbauan ini sejalan dengan instruksi Kapolda Sumsel untuk melakukan pencegahan karhutla, terutama di Kabupaten Banyuasin.

Perlu dicatat bahwa kejadian kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2015 di Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu bencana besar dengan luas lahan terbakar mencapai sekitar 141.124 hektare, yang berdampak hingga tingkat nasional dan internasional.

Beberapa kecamatan yang rawan karhutla di Banyuasin antara lain Pulau Rimau, Tungkak Ilir, Tanjung Lago, Rambutan, Rantau Bayur, Sembawa, serta sebagian Talang Kelapa, Banyuasin I, dan Muara Sugihan.