Presiden klub Sumsel United, Cik Ujang, masih enggan membocorkan nama sponsor resmi yang akan mendukung klub barunya tersebut di kompetisi Liga 2 Indonesia 2025/2026.
- Peluang Arsenal Tampil di Liga Champions Terbuka Lebar
- Bangkit dari Serangan Rasis, Bukayo Saka, Rashford dan Sancho Mulai Angkat Bicara
- Kongres Biasa Asprov PSSI Sumsel Tetapkan Delapan Klub Peserta Baru
Baca Juga
Ia mengaku optimistis sponsor akan datang dengan sendirinya jika pembentukan skuad Sumsel United telah rampung. Hal itu disampaikannya usai menghadiri rapat paripurna di DPRD Sumatera Selatan, Senin (16/6).
"Mengenai sponsor, mungkin nanti dengan sendirinya akan datang. Jika Sumsel United sudah berjalan, maka sponsor pasti ikut," ujar Cik Ujang yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Sumsel.
Ia tak menampik bahwa hingga saat ini belum ada kesepakatan resmi dengan sponsor mana pun. Namun, komunikasi dan penjajakan terus dilakukan.
"Untuk resmi belum ada yang menelepon secara langsung," ungkapnya.
Saat ini, pihaknya fokus pada pembentukan tim, mulai dari pelatih hingga komposisi pemain. Jika sudah lengkap, tim akan melakukan tur keliling kabupaten/kota di Sumsel untuk menggelar laga uji coba (sparing) melawan klub-klub lokal.
"Kita akan keliling Sumsel kalau sudah ada pemain. Setiap daerah akan kita datangi dan lakukan sparing," jelasnya.
Cik Ujang juga menegaskan bahwa Sumsel United akan memprioritaskan talenta lokal, meski tetap membuka peluang merekrut pemain asing berkualitas.
"Strategi kita sekarang, pelatih sudah ada. Manajer sedang mencari pemain lokal berbakat, yang bisa memperkuat Sumsel United di Liga 2 dan nanti menuju Liga 1," katanya.
Mantan Bupati Lahat ini menyebut bahwa Sumsel United adalah klub milik seluruh masyarakat Sumsel, bukan individu atau kelompok tertentu. Klub ini hadir untuk memperkuat ekosistem sepak bola daerah, bukan untuk menyaingi klub lain.
"Sumsel United bukan untuk menyaingi klub lain, tapi jadi penggerak agar potensi sepak bola kita bisa bersatu dan menciptakan prestasi," ujarnya.
Dengan kehadiran dua klub profesional asal Sumsel yang berlaga di Liga 2, ia menilai peluang pemain muda lokal semakin terbuka lebar, termasuk melalui jalur pembinaan usia muda Elite Pro Academy (EPA) U-20.
"Banyak talenta muda Sumsel justru main di luar daerah. Kita ingin mereka punya wadah sendiri di daerahnya sendiri," ujarnya.
Cik Ujang juga menuturkan, pada 2026 pihaknya akan membentuk akademi sepak bola sebagai bagian dari pengembangan klub jangka panjang.
"Kita ingin bangun budaya sepak bola yang hidup di masyarakat. Ini bukan sekadar klub, tapi juga soal membangun semangat baru," tandasnya.
- Wagub Cik Ujang Janji Tindak Lanjut Usulan HNSI Sumsel, Bangun Tempat Pelelangan Ikan
- Proses SPMB Sumsel Diprotes, Begini Respons Wagub Cik Ujang
- Inflasi Terkendali, Wagub Cik Ujang Tekankan Peran Digitalisasi dan Ketahanan Pangan