Peluncuran kendaraan taktis listrik Pindad MV3 EV "Pandu" oleh Presiden Prabowo Subianto, Rabu, 11 Juni 2025, mencerminkan ambisi Indonesia untuk berinovasi dalam teknologi pertahanan.
- Momen Anies Baswedan Bertemu Fans Fanatiknya, Andra Tisu, di Palembang
- Pimpin Paripurna, Puan Janji Entaskan 9 RUU
- Wakil Walikota Jaksel Edi Sumantri Diperiksa KPK soal Penyelidikan Formula E
Baca Juga
Upaya ini dinilai Pengamat Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI), Larasmoyo Nugroho, sebagai kebijakan strategis yang perlu ditopang sistem penunjang agar kehadiran pandu benar-benar bermanfaat dan bernilai ekonomis.
“Peluncuran Pindad MV3 EV Pandu menandai langkah besar dalam modernisasi alutsista Indonesia, tetapi sejumlah tantangan kritis perlu diperhatikan untuk memastikan keberhasilannya,” ujar Larasmoyo Nugroho.
Peneliti Pustekroket BRIN ini menyebut untuk tahap berikutnya spesifikasi lengkap Pandu seperti kapasitas baterai, jangkauan operasional, dan ketahanan di medan tempur perlu diungkap secara jelas agar tidak ada keraguan tentang kesiapan teknologi untuk misi militer sesungguhnya.
Pandu juga harus mengurangi ketergantungan pada komponen impor agar keandalan dan keberlangsungan produksinya terjamin.
“Meskipun Indonesia kaya akan nikel, pengembangan baterai canggih dan komponen elektronik berpotensi bergantung pada impor, justru dapat melemahkan kemandirian industri pertahanan,” kata Larasmoyo.
Laras mengingatkan bahwa kehadiran Pandu memerlukan sistem pendukung agar operasional kendaraan tidak menghadapi kendala. Karena itu Pandu memerlukan stasiun pengisian daya dan perawatan khusus, yang dapat diimplementasikan di medan operasi Indonesia yang beragam, seperti hutan atau kepulauan.
“Fokus pada teknologi listrik harus selaras dengan kebutuhan TNI, terutama untuk operasi di medan sulit, di mana keandalan dan kemudahan perawatan lebih krusial daripada aspek seremonial. Kembangkan solusi pengisian daya portabel dan multi-sumber untuk mendukung operasi di medan terpencil," ungkapnya.
Hal lain yang perlu dilakukan adalah uji coba kendaraan di berbagai kondisi medan untuk memastikan ketahanan dan relevansi operasional.
Dan yang tidak kalah penting adalah penetapan target pasar yang jelas, apakah untuk kebutuhan domestik TNI atau ekspor, dengan strategi pemasaran yang kompetitif,” jelasnya.
- PLN dan Pindad Bersinergi Kembangkan Pembangkit Listrik Energi Bersih di Wilayah 3T
- Menhan Bagikan 2.857 Unit Maung untuk TNI dan Polri
- Ini Spesifikasi Maung Pindad, Kendaraan Taktis yang Jadi Armada KPU Saat Distribusikan Logistik Pemilu