Penemuan Nisan Kuno, Sejarawan Pertanyakan Sensitivity of History Kepala Daerah

Seorang warga membersihkan nisan kuno yang ditemukan di lokasi penggalian saluran IPAL di kawasan Pasar 16 Ilir Palembang. (Humaidy Kenedy/rmolsumsel.id)
Seorang warga membersihkan nisan kuno yang ditemukan di lokasi penggalian saluran IPAL di kawasan Pasar 16 Ilir Palembang. (Humaidy Kenedy/rmolsumsel.id)

Kepekaan sejarah (sensitivity of history) dari kepala daerah dirasa masih sangat kurang. Seperti penemuan nisan kuno di kawasan Pasar 16 Ilir Palembang yang sempat viral, namun tidak direspons langsung Wali Kota Palembang Harnojoyo maupun Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.


Sejarawan Sumsel, Dedi Irwanto menilai dengan tidak merespons langsung temuan nisan kuno tersebut seperti ada ketidakpedulian Pemprov Sumsel dan Pemkot Palembang pada persoalan sejarah dan budaya Palembang dan Sumsel.

“Termasuk temuan dalam hal paling kecil yakni temuan situs sejarah berbentuk batu nisan kuno kemarin dan semalam kembali ditemukan dua nisan kuno. Walaupun sebetulnya Pemkot sudah mengutus tim dari Dinas Kebudayaan Palembang dan Pemprov Sumsel menerjunkan tim TACB dan staf Ahli Bidang Kebudayaan, tapi maksud kita sebenarnya yang berkompeten adalah orang yang mengambil keputusan, artinya Gubernur dan Wali Kota langsung  yang turun melihat temuan tersebut,” kata Dedi, Kamis (20/1).

Apalagi, lanjut Dedi, kalangan sejarawan menilai temuan nisan kuno di Palembang itu kemungkinan bisa mengungkap banyak hal termasuk keberadaan Keraton Beringin Janggut.

“Karena biasanya di dekat Keraton ada pemakaman,” ucapnya.

Dosen Prodi Sejarah FKIP Universitas Sriwijaya (Unsri) ini juga menyayangkan lambannya Pemerintah merespons adanya penemuan benda bersejarah ini.

“Paling tidak Pemerintah mengamankan dulu lokasi penemuan awal nisan kuno itu. Sehingga kemudian bisa dibuat semacam perencanaan ke depan apakah itu bisa menjadi penggalian kembali. Karena itu sangat penting terutama untuk pengembangan wisata sejarah,” katanya.

Dedi menyebut, untuk memutuskan hal itu yang berkompeten adalah Gubernur Sumsel dan Wali Kota Palembang selaku pengambil keputusan.

“Itu yang sangat disayangkan, tidak ada respons dari petinggi, pejabat kota dan provinsi di Sumatera Selatan,” tegasnya.

Empat nisan kuno ditemukan di kawasan Pasar 16 Ilir Palembang saat dilakukan penggalian saluran IPAL oleh pekerja PT Waskita Karya pada Kamis (13/1). Lalu dua nisan kuno lainnya ditemukan bersama tanah buangan hasil penggalian yang berasal dari wilayah sekitar Pasar 16 Ilir.