Peneliti Temukan Dua Senyawa dalam Ganja Bisa Tangkal Covid-19

ilustrasi (istimewa/rmolsumsel.id)
ilustrasi (istimewa/rmolsumsel.id)

Peneliti Oregon Amerika Serikat menemukan dua senyawa dalam tanaman ganja dapat menghentikan virus Covid-19 masuk dalam tubuh. Dua senyawa tersebut yakni asam cannabigerolic (CBGA) dan asam cannabidiolic (CBDA).


Mereka menemukan bahwa dua senyawa tersebut mengikat protein lonjakan virus corona dan pada gilirannya bisa mencegahnya dari mengikat ke membran luar sel manusia.

Proses pengikatan biasanya merupakan tahapan di mana virus masuk ke paru-paru manusia dan organ lainnya.

Kedua senyawa yang diteliti oleh para peneliti itu merupakan prekursor CBG dan CBD, yang secara luas legal dan tersedia untuk konsumen. Di sejumlah negara minyak dan ekstrak ganja CBG dan CBD biasanya digunakan untuk mengobati kecemasan, gangguan tidur, epilepsi, dan berbagai penyakit lainnya.

"(CBGA dan CBDA) bukanlah zat yang dikendalikan seperti THC, bahan psikoaktif dalam ganja, dan memiliki profil keamanan yang baik pada manusia," kata seorang peneliti di Pusat Inovasi Hemp Global Oregon State, Richard van Breemen, seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, 13 Januari 2022.

Richard menjelaskan bahwa senyawa ini dapat dikonsumsi secara oral dan memiliki potensi untuk mencegah serta mengobati infeksi virus corona.

Van Breemen dan timnya menerbitkan penelitian mereka di Journal of Nature Products, Selasa lalu. Namun penelitian lanjutan masih diperlukan untuk mengumpulkan lebih banyak data lagi mengenai efektivitas ganja dalam mencegah Covid-19.

Dalam penelitian itu sendiri, para peneliti menemukan bahwa senyawa CBGA dan CBDA efektif melawan varian Alpha dan Beta dari virus corona. Meski begitu, penelitian itu dilakukan pada sel manusia di laboratorium dan bukan pada subjek uji manusia yang sebenarnya.

“Data kami menunjukkan CBDA dan CBGA efektif terhadap dua varian yang kami lihat, dan kami berharap tren itu akan meluas ke varian lain yang ada dan yang akan datang," sebut Richard.