Makin Ganas, Wabah DBD di OKU Sudah Serang 130 Warga 

Petugas melakukan kegiatan fogging ke rumah warga untuk membunuh nyamuk. (ist/rmolsumsel.id)
Petugas melakukan kegiatan fogging ke rumah warga untuk membunuh nyamuk. (ist/rmolsumsel.id)

Penyebaran virulensi virus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten OKU tahun 2024, semakin meningkat dan ganas. Sehingga masyarakat diminta untuk waspada serta konsisten dalam menjaga kebersihan lingkungan.


Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten OKU, Deddy Wijaya, ketika diwawancarai di ruang kerjanya, Senin (5/2).

Deddy menyebutkan, selama Januari hingga Februari 2024, sudah tercatat sekitar 130 kasus DBD di Kabupaten OKU dengan korban meninggal dunia tiga warga.

"Terkait ini, Pak Bupati sudah mengeluarkan surat edaran untuk menggalakkan gotong royong di masyarakat dan menggalakkan perilaku hidup sehat di rumah masing-masing, seperti menguras bak mandi," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Kadinkes OKU, pihaknya juga sudah keliling untuk melakukan fogging di tempat-tempat umum seperti sekolah dan masjid.

"Sejauh ini (Januari-Februari 2024), ada 130-an kasus DBD di Kabupaten OKU. Tiga diantaranya meninggal dunia," katanya.

Ditanya apakah sudah masuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB), Deddy menegaskan bahwa penyebaran kasus DBD di OKU masih masuk tahap waspada.

"Kalau KLB belum. Mekanismenya harus kepala daerah yang menyatakan KLB," jelasnya. 

Dirinya mengklaim, pihaknya telah melakukan penekanan terhadap penyebaran DBD. “Alhamdulillah, kurvanya sudah menurun,” ucapnya.

Pihaknya juga mengingatkan, bagi masyarakat yang terjangkit DBD dan tidak memiliki kartu BPJS, maka pihaknya telah memberikan kemudahan melalui program pemerintah yakni berobat menggunakan KTP.

"Kalau ada masyarakat yang terjangkit DBD tapi tidak ada BPJS, jangan khawatir, biasa pakai program pemerintah yakni pakai KTP. Ini berlaku juga untuk penyakit selain DBD," bebernya.