Pembangunan Madrasah Terpadu di Muara Enim Dimulai, Kepala Kemenag: Ini Hibah Lahan Terluas

Pj Bupati Muara Enim Nasrun Umar melakukan peletakan batu pertama pembangunan Madrasah Terpadu, Kamis (28/4). (Noviansyah/rmolsumsel.id)
Pj Bupati Muara Enim Nasrun Umar melakukan peletakan batu pertama pembangunan Madrasah Terpadu, Kamis (28/4). (Noviansyah/rmolsumsel.id)

Pembangunan madrasah terpadu di Muara Enim dimulai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan Pj Bupati Muara Enim Nasrun Umar, Kamis (28/4).


Madrasah terpadu ini dibangun di lahan hibah Pemkab Muara Enim seluas 6 hektare di Jalan Transad, Kelurahan Pasar I, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim.

Kepala Kantor Kemenag Muara Enim, Azhari Rahardi mengapresiasi Pj Bupati Muara Enim yang telah menghibahkan tanah seluas 6 hektare untuk pembangunan Madrasah Terpadu. Menurut Azhari, hibah lahan tersebut terluas yang pernah diterima Kemenag di wilayah Sumatera Selatan.

“Upaya dari Pemkab Muara Enim ini kami terima sebagai dukungan kepada Kementerian Agama untuk mewujudkan visi sesuai Peraturan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2020, yaitu Kementerian Agama yang profesional dan andal dalam membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berdasarkan gotong royong,” tuturnya.

Pj Bupati Muara Enim, Nasrun Umar mengatakan, ini menjadi salah satu komitmen dan prioritas program pembangunan Pemkab Muara Enim untuk menjadikan Kabupaten Muara Enim yang religius berlandaskan nilai-nilai agama.

“Hal ini kembali kita buktikan dengan pembangunan Madrasah Terpadu di lahan seluas 6 hektare ini,” kata Nasrun.

Nasrun mengatakan, pihaknya juga sangat mendukung keberadaan rumah sekolah ataupun lembaga pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an dan As-Sunnah seperti halnya madrasah terpadu Kementerian Agama ini.

“Pemkab Muara Enim berkomitmen baik secara moril maupun Insyaallah secara materiel untuk mendukung terwujudnya madrasah terpadu ini hingga nantinya dapat dioperasionalkan,” ujarnya.

Adapun pemilihan lokasi pembangunan Madrasah Terpadu diwilayah Jalan Transad sebagai upaya pengembangan kawasan perkotaan ibu kota kabupaten sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Muara Enim 2018-2038 dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten Muara Enim 2019-2038.

Pihaknya memperuntukkan kawasan ini sebagai pendukung kegiatan sosial ibu kota kabupaten, salah satunya keberadaan fasilitas pendidikan seperti madrasah terpadu.

“Di samping itu nantinya lokasi ini berada di jalur strategis yang menghubungkan jalan lingkar (ring road) ibu kota kabupaten dengan Kecamatan Lubai dan Kawasan Industri Tanjung Enim (KITE) serta dekat dengan pintu akses jalan tol. Tak jauh dari lokasi inipun terdapat lokasi rencana Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumatera Selatan,” pungkasnya.