Pedagang Ketupat Bermunculan di Lubuklinggau, Hari Pertama Jualan Sudah Laku 1.000 Ikat

Pedagang ketupat mulai menjamur di sejumlah titik di kota Lubuklinggau. (Ansyori Malik/RMOLSumsel.id)
Pedagang ketupat mulai menjamur di sejumlah titik di kota Lubuklinggau. (Ansyori Malik/RMOLSumsel.id)

Pedagang ketupat mulai bermunculan di sejumlah titik di pinggir jalan Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Salah satunya di pinggir Jalan Yos Sudarso depan eks Kompi.


Penjual disini menyajikan ketupat yang langsung dianyam dari janur di tempat. Adapun harga yang ditawarkan mulai dari Rp 10 ribu sampai dengan Rp 12 ribu perkebat.

Reni, pedagang di lokasi itu mengatakan ketupat yang dijualnya perkebat berisi 10 ketupat. Ibu paruh baya ini juga mengaku berjualan ketupat baru hari ini dan sudah menjual sekitar 1.000 kebat ketupat per hari ini.

"Baru hari ini jualan mulai jam enam pagi, bentar lagi pulang. Alhamdulillah sudah banyak yang beli, sudah 1.000 kebat yang terjual," kata Reni didampingi ditemui pada Senin, 8 April 2024 siang.

Reni juga mengungkapkan, kemungkinan dirinya berjualan ketupat hanya sebatas sampai dengan hari ini. Sebab bahan janur yang dianyam untuk dijadikan ketupat sudah habis dan sulit didapati saat ini.

"Kita dapatnya (janur) susah. Ini saja kita sudah jauh-jauh hari pesan seminggu sebelumnya sama orang di Tugumulyo (Musi Rawas). Jadi kita beli bahannya, untuk sepelepah kita beli Rp 15 ribu. Kalau besok bahannya tidak ada, ya sudah kita istirahat tidak berjualan. Namanya juga setahun sekali," ujarnya.

Kata Reni, dirinya menganyam ketupat dalam waktu 5 menit bisa membuat antara 3 sampai 4 ketupat. Itu ditambahkannya, ia menganyam dengan dibantu Ibu dan adiknya.

"Tadi pagi bawa dari rumah yang sudah jadi ada 270 ketupat. Nah ini sudah buat kalau mamak 500 an lebih, adik sudah 300an, ini saya lebih dari 300 an. Belum lagi yang sudah buat disini," timpalnya.

"Alhamdulillah kalau pembeli sudah banyak. Mereka rata-rata beli ada yang 2 kebat, ada 3 dan 4 kebat," pungkasnya.