Pasokan Solar di SPBU Dikurangi, Antrean Kendaraan Mengular

Kondisi antrian kendaraan di SPBU Demang Lebar Daun. (Mita Rosnita/rmolsumsel.id)
Kondisi antrian kendaraan di SPBU Demang Lebar Daun. (Mita Rosnita/rmolsumsel.id)

Sejak beberapa hari terakhir, sejumlah SPBU di Kota Palembang terus dipadati kendaraan yang hendak melakukan pengisisan bahan bakar minyak (BBM). Berdasarkan pantauan, antrian kendaraan ini mengular hingga ke badan jalan. Akibatnya, kemacetan pun tidak dapat dihindari.


Diketahui antrean panjang kendaraan ini disebabkan harga solar non subsidi (Dexlite) sudah tiga kali naik sejak awal tahun sehingga harganya terus meroket dan membuat pemilik kendaraan beralih membeli solar subsidi.

Pemilik SPBU Bengkel Pass di kawasan Jalan Demang Lebar Daun, Ahmad Najib mengungkapkan antrean panjang kendaraan yang ingin membeli solar ditempatnya terjadi hampir setiap hari. 

"Kendaraan yang ikut mengantre solar ini bukan hanya angkot dan kendaraan barang saja, tapi mobil mewah pun turut ambil bagian. Sedangkan secara spesifik tidak cocok untuk mesin kendaraannya," katanya saat dibincangi, Selasa (22/3).

Tidak hanya kenaikan harga, berkurangnya pasokan solar yang terjadi juga menjadi imbas dari antrean dan kelangkaan yang terjadi. "Iya pasokan solar dikurangi, kapasitas dispenser 30 ton per hari tapi kini cuma dipasok 16 ton per hari dari awalnya 24 ton," kata pemilik SPBU yang beroperasi selama 24 jam ini. 

Dari pasokan 16 ton solar yang didistribusikan, Najib kembali menerangkan bahwa stok tersebut tidak cukup melayani kebutuhan BBM kendaraan karena biasanya sore hari solar sudah habis. Paling lama juga menjelang malam sudah habis, padahal SPBU beroperasi 24 jam. "Terlebih antusiame konsumen sangat tinggi," ujarnya.

Diakui Najib banyak kendaraan rela antre lama beli solar karena Dexlite sudah dua kali naik sejak awal tahun dari semula dibandrol Rp 9.700 per liter pada Januari dan naik jadi Rp 12.400 Februari dan Maret kembali lagi naik jadi Rp 13.250. Sementara itu harga solar dibandrol Rp 5.150 per liter. Selisih harga lebih dari 50 persen ini membuat pemilik kendaraan rela antre lama asal dapat solar.

"Naiknya lebih 2x lipat jadi yang dulu pakai Dexlite sekarang malah isi solar lagi, padahal seharusnya kendaraan yang sudah diterapkan standar gas buang Euro 4 harus tetap diisi BBM berkualitas agar gas buang bersih dan kendaraan tidak mudah rusak sebab solar mengandung banyak serat sawitnya sehingga membuat kendaraan mudah rusak," pungkasnya.