Minta Keringanan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsri Serbu Kantor Rektorat

Mahasiwa Unsri datangi Kantor Rektorat Demo minta keringanan UKT/ist/rmolsumsel.id
Mahasiwa Unsri datangi Kantor Rektorat Demo minta keringanan UKT/ist/rmolsumsel.id

Ratusan Mahasiswa Univeristas Sriwijaya (Unsri) lengkap dengan almamater jas kuning berdemonstrasi di depan kantor rektorat kampus di Indralaya, Ogan Ilir, Rabu (4/8).


Mahasiswa pun melayangkan sejumlah tuntutan kepada pihak rektorat lantaran biaya UKT yang tergolong tinggi ditengah pandemi Covid-19. Untuk itulah  meminta keringanan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang tetap dibayar penuh setiap semester.

Denny Satria, perwakilan BEM Unsri dalam orasinya mengatakan mahasiwa akan tetap mebayar UKT meskipun kuliah secara daring namun dirinya meminta pihak rektorat memberikan keringanan mengingat di masa pandemi ini, ada sebagian orang tua mahasiswa yang pendapatannya menurun drastis.

Sehingga berpengaruh pada kemampuan membayar UKT yang dinilai mahasiswa jumlahnya tak sedikit. "Ada puluhan orang mahasiswa yang mengajukan keringan UKT, namun hanya segelintir (mahasiswa) yang dikabulkan. Sementara sebagian besar lainnya tidak," tegasnya.

Ia menerangkan, adapun rincian UKT Unsri terbagi menjadi tiga kategori, yakni SNMPTN, SBMPTN dan jalur mandiri. Untuk kategori SNMPTN dan SBMPTN, nilai UKT yang dibayarkan sama, mulai dari kelompok I sebesar Rp 500 ribu hingga yang terbesar kelompok IV sebesar Rp 20 juta per semester.

Sedangkan untuk kategori mandiri, nilai UKT yang per semester mulai dari Rp 2,2 juta hingga Rp 40 juta.

"Nilai UKT ini berbeda-beda tiap jurusannya. Yang terbesar itu pendidikan kedokteran jalur SNMPTN dan SBMPTN bisa mencapai Rp 20 juta dan jalur mandiri bisa mencapai Rp 40 juta per semester. Sementara program studi lain di luar kedokteran, ada yang Rp 7 juta, Rp 9 juta, Rp 12 juta, macam-macam," jelas Denny.

Poin-poin tuntutan mahasiswa diantaranya perpanjangan masa pembayaran dan pengajuan keringanan UKT. Kedua, menurunkan nilai UKT bagi mahasiswa yang terdampak pandemi Covid-19. Ketiga, kompensasi UKT bagi seluruh mahasiswa Unsri.

"Dan terakhir, kami meminta jaminan dari pihak rektorat agar tidak ada mahasiswa yang drop out karena terkendala pembayaran UKT," ucap Denny.

Menurutnya, aksi peduli UKT ini dilakukan karena sebelumnya upaya audiensi dengan pihak rektorat Unsri tak membuahkan hasil. "Kami melakukan aksi ini karena inilah upaya terakhir kami untuk memperjuangkan nasib seluruh mahasiswa Unsri," kata Denny.