Mahasiswa Modnus Belajar Alunan Musik Batanghari Sembilan

Mahasiswa Modul Nusantara (Modnus) belajar a
Mahasiswa Modul Nusantara (Modnus) belajar a

Ditengah gempuran musik K-POP di kalangan millenial saat ini. Musik etnik lokal terasa kian menepi dari telinga anak muda.


Dalam mengangkat ketersudutan musik etnik lokal. Seniman dan Budayawan di Sumatera Selatan (Sumsel), Ali Goik terus berupaya menggelorakan alunan Batanghari Sembilan, dihadapan para mahasiswa Modul Nusantara (Modnus) Universitas Sriwijaya. 

Dengan memainkan petikan gitar tunggal, Ali Goik memperagakan tembang Batanghari Sembilan di Jakabaring, Sabtu (21/10).

“Saya sudah memiliki basic musik. Saya pelajari tuner-tuner dalam gitar Batanghari Sembilan. Karena tunernya ini berbeda dengan musik biasa. Namun bisa dipakai untuk beberapa genre musik. Makanya, saya mengembangkan musik Batanghari Sembilan yang saya gabungkan dan ciptakan dengan berbagai lagu-lagu daerah," jelas Seniman Ali Goik.

Dia juga sudah banyak menciptakan karya dengan basic irama Batanghari Sembilan. Diantaranya,  lagu Tam-Tam Duku bentuk lain pada ironi hilangnya permainan tradisional dilalap berbagai mainan game online.

Lagu ini tetap berada dalam genre Batanghari Sembilan beserta lagu lainnya seperti Kenceran, Jangan Bakar Hutan Kami, Tua-tua di Kota Tua dan SMB II

“Lagu-lagu itu bukan berlirik irama Batanghari Sembilan. Bahkan liriknya banyak tentang kepedulian sejarah, sosial-budaya, dan lingkungan bercirikan Sumatera Selatan. Namun irama dan tuner lagu-lagu tersebut tetap Batanghari Sembilan. Ini sebenarnya kepedulian saya. Supaya irama Batanghari Sembilan tetap lestari dan didekati anak-anak muda," papar Seniman Ali Goik ditengah milenial muda Modnus Unsri.

Dia menjelaskan berbagai irama Batanghari Sembilan mengikuti ciri khas landscape alam di Sumsel. Jika di uluan Palembang tanah berawa maka irama dan syair Batanghari Sembilan dipengaruhi oleh kehidupan sungai ini seperti lagu nasib.

"Demikian jika lembah dan bukit, maka musiknua juga dipengaruhi oleh suasana lembah, bukit dan pegunungan," pungkasnya.