Kabar baik datang bagi mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) dan masyarakat Sumatera Selatan. Jalur kereta api Kertapati–Indralaya (Kertalaya) yang sempat berhenti beroperasi sejak 2015 akan segera diaktifkan kembali. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan menargetkan re-operasional rute ini dapat dilakukan pada pertengahan tahun ini.
Pj. Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, mengungkapkan bahwa re-operasional Kertalaya menjadi fokus utama dalam rapat bersama Ditjen Perkeretaapian, PT KAI, dan Universitas Sriwijaya yang turut dihadiri oleh Rektor Unsri.
“Kami ingin kembali menghidupkan rute Kertalaya hingga ke Stasiun Indralaya seperti dulu. Langkah ini akan memudahkan mobilitas mahasiswa dan masyarakat,” ujar Elen usai rapat percepatan Memorandum of Understanding (MoU) Pengoperasian Kereta Api Mahasiswa Palembang-Indralaya, Senin (17/2).
Tidak hanya sekadar mengoperasikan kembali jalur Kertalaya, Pemprov Sumsel juga berencana memperpanjang trase rel kereta hingga ke dalam kawasan kampus Unsri.
“Sama seperti kampus-kampus besar lainnya, kami ingin agar kereta api bisa langsung masuk ke dalam kampus, sehingga di dalam area kampus, mahasiswa dapat menggunakan layanan bus sebagai moda transportasi lanjutan,” tambahnya.
Meski begitu, pengembangan ini masih memerlukan kajian lebih lanjut. Untuk saat ini, fokus utama adalah menghidupkan kembali layanan Kertalaya secepat mungkin. Pemprov juga tengah melakukan tinjauan ulang terhadap kesepakatan lama yang sempat terhenti guna memastikan kesiapan operasional.
Untuk mendukung operasional Kertalaya, Pemprov Sumsel berencana menggunakan armada kereta dari Jawa yang saat ini tidak optimal digunakan di sana.
“Kami sedang melakukan inventarisasi. Ada beberapa kereta di Jawa yang bisa dimanfaatkan untuk rute ini,” jelas Elen.
Selain itu, kebutuhan akan transportasi penghubung (feeder) menuju Stasiun Kertapati maupun Indralaya juga tengah dikaji. Sebelumnya, feeder ini disediakan melalui bantuan Corporate Social Responsibility (CSR), namun ke depan Pemprov berencana untuk menyiapkan feeder secara mandiri agar layanan lebih optimal.
Re-operasional kereta api Kertalaya dianggap sebagai solusi mendesak untuk mendukung kebutuhan transportasi mahasiswa Unsri yang terus meningkat. Selain itu, keberadaan layanan ini diharapkan dapat menjadi moda transportasi yang lebih aman dan nyaman serta mengurangi angka kecelakaan di jalur menuju kampus.
“Layanan ini nantinya tidak hanya untuk mahasiswa, tetapi juga bagi tenaga akademis dan masyarakat umum. Semoga ini menjadi solusi transportasi yang efektif dan efisien,” ujar Elen.
Kepala Dinas Perhubungan Sumsel, Arinarsa, menambahkan bahwa Pemprov Sumsel bersama Unsri dan pihak terkait terus mendorong percepatan proses ini.
“Jika harus menunggu seluruh kajian selesai, bisa memakan waktu hingga tiga tahun. Namun dengan percepatan ini, kita berharap Kertalaya dapat kembali beroperasi dalam tahun ini,” pungkasnya.
- Darmawan Junaidi, Alumni Unsri Kembali Pimpin Bank Mandiri
- Indonesia Diakui Sebagai Pemilik Cadangan Mineral Terbesar, Nikel Nomor 1 di Dunia
- Ketua PDIP Sumsel Giri Ramanda Kiemas Selesaikan Program Doktoral