Lawang Borotan , Gedung Ledeng (Kantor Wali Kota Palembang) dan Gedung Kesenian Palembang (Balai Pertemuan) pada 25 Oktober mendatang rencananya akan di launching sebagai destinasi wisata baru dan heritage baru di kota Palembang.
- Ilham Djaya Ikuti Rapat Tahunan Federasi Kempo Indonesia Tahun 2023
- Komoditas Holtikultural Muara Enim Dapat Perhatian Ekstra dari Tim Agribisnis Unsri
- Johanis Tanak Dilantik Presiden Joko Widodo Sebagai Wakil Ketua KPK
Baca Juga
Hal tersebut dikemukakan Pj Wali Kota Palembang A. Damenta usai menggelar rapat bersama budayawan, sejarawan , seniman dan pelaku pariwisata , Dewan Kesenian Palembang di Gedung Kesenian Palembang, Senin (7/10) malam.
“Pertemuan ini untuk mewujudkan mimpi kita , kolaborasi antara pemerintah kota Palembang dengan budayawan, sejarawan , seniman dan pelaku pariwisata , Dewan Kesenian Palembang untuk membuat heritage , destinasi wisata baru di kota Palembang dengan merekonstruksi sejarah,” kata Damenta.
Hasil rapat tadi menurutnya ada tiga tempat yang akan di launching yang mewakili masa Kesultanan, Masa Kolonial Belanda dan masa Orde Lama .
“Semua segmen-segmennya ada di seputaran BKB, dan gedung Kesenian Palembang ini, kalau peninggalan Belanda representasinya kantor Ledeng, Kesultanan Palembang di Lawang Borotan dan Orde Lama di Gedung Kesenian Palembang,”ujarnya.
Latar belakang semua ini menurutnya semangat untuk menghidupkan kembali agar Palembang bersinar dan mendunia .
“Nanti tanggal 30 November ada World Musik Jazz , Spirit Of Musi , itu dunia, kita siapkan ,” jelasnya,
Untuk itu pihaknya sudah melakukan langkah seperti pembenahan awal dalam jangka waktu dua hingga tiga bulan kedepan .
“Harapannya penerbangan internasional akan terbuka kembali kemudian dunia akan melihat bahwa kota tertua di Indonesia itu , Palembang itu sejarahnya ada dan juga mengedukasi seluruh masyarakat agar anak cucu kita yang ada di Palembang ini semua tidak hilang sejarahnya,” katanya.
Dengan begitu maka UMKM bisa hidup , Airport bisa ramai , keseniannya dan budaya akan dikenal.
Sedangkan budayawan Palembang, Vebri Al Lintani menambahkan pihaknya sudah beberapa kali berdiskusi dengan Pj Walikota Palembang A. Damenta yang dinilai memiliki visi untuk mengembangkan heritage di kota Palembang.
“Jadi tidak cukup heritage itu direvitalisasi tapi juga harus dibuat narasi dan event-event, itu yang penting, dan tempat ini sudah kita pahami bersama, ada Lawang Borotan , ada kantor Ledeng (kantor Walikota Palembang), ada Gedung Kesenian yang mau dipugar kembali, ketiganya ini selama ini tidak muncul , maka pemikiran Pj Walikota bagaimana menyatukan tiga heritage ini agar dimunculkan dalam kegiatan yang akan menjadi kegiatan rutin,” katanya.
Tiga tempat ini menurutnya mewakili tiga masa, masa Kesultanan yaitu Lawang Borotan dan BKB, masa Kolonial Belanda di kantor Ledeng dan Gedung Kesenian mewakili masa Orde Lama .
“Misalnya bagaimana teatrikal lawang borotan itu sendiri ketika Sultan Mahmud Badaruddin II diasingkan , juga kawasan Sekanak Kerihin , ada juga bagaimana launching kantor Ledeng dan sebagainya , maka saya usul tadi namanya Munggah Budaya Palembang, Munggah ini perayaan paling sering di masyarakat setelah pernikahan ada Munggah, Munggah ini menyatukan ,menyandingkan pengantin dan akad nikahnya sudah, jadi itulah kegiatan yang akan kita lakukan , launching tiga kawasan dan tempat ini sehingga menjadi rutinitas kegiatan-kegiatan kedepan, “ katanya.
Kapan launchingnya menurut Vebri direncanakan pada tanggal 25 Oktober saat dilaksanakan Musyawarah Seniman Palembang di Gedung Kesenian Palembang .
“Targetnya dari perspektif cagar budaya , ini titik awal bagaimana kita revitalisasi cagar budaya yang ada di Palembang , jadi cita-citanya nanti kota tua , kita mulai dari sini , misalnya BKB , BKB belum kita eksplorasi secara penuh maka Lawang Borotan akan dipromosikan dan itu akan menjadi negosiasi kita kepada presiden baru , karena saya lihat visinya revitalisasi keraton, mudah-mudahan tahun depan presiden baru dan BKB bisa dikelola pemerintah kota secara penuh , artinya dilepas oleh Kemenhan atau Kodam II Sriwijaya , begitu juga kantor ledeng ke depan walikota Palembang ada kantor baru, jadi ini titik awal untuk mengangkat heritage-heritage kota tertua yang juga kota pusaka , Palembang,” katanya.
- Siswa SDN 172 Palembang Sumringah, Dapat Makan Siang dan Susu Gratis dari Polda Sumsel
- Kampung Itu Kini tak Lagi Kumuh
- Honda e Technology City Tour Dimulai di Palembang, Jelajahi Ikon Sejarah dengan Kendaraan Elektrifikasi