Lawang Borotan, Gedung Ledeng dan Gedung Kesenian Jadi Destinasi Wisata Baru di Palembang

Suasana rapat bersama antara pihak Pemkot Palembang bersama budayawan, sejarawan , seniman  dan pelaku pariwisata , Dewan Kesenian Palembang di Gedung Kesenian Palembang, Senin (7/10) malam. (Dudy Oskandar/RMOLSumsel.id)
Suasana rapat bersama antara pihak Pemkot Palembang bersama budayawan, sejarawan , seniman dan pelaku pariwisata , Dewan Kesenian Palembang di Gedung Kesenian Palembang, Senin (7/10) malam. (Dudy Oskandar/RMOLSumsel.id)

Lawang Borotan , Gedung Ledeng (Kantor Wali Kota Palembang) dan Gedung Kesenian Palembang (Balai Pertemuan) pada 25 Oktober mendatang rencananya akan di launching sebagai destinasi  wisata baru dan heritage baru di kota Palembang.


Hal tersebut dikemukakan Pj Wali Kota Palembang A. Damenta usai menggelar rapat bersama budayawan, sejarawan , seniman  dan pelaku pariwisata , Dewan Kesenian Palembang di Gedung Kesenian Palembang, Senin (7/10) malam.

“Pertemuan ini untuk mewujudkan mimpi kita , kolaborasi antara pemerintah kota Palembang  dengan budayawan, sejarawan , seniman  dan pelaku pariwisata , Dewan Kesenian Palembang untuk membuat heritage , destinasi wisata baru di kota Palembang  dengan merekonstruksi sejarah,” kata Damenta.

Hasil  rapat tadi menurutnya  ada tiga tempat yang akan di launching yang mewakili  masa Kesultanan, Masa Kolonial Belanda dan masa Orde Lama .

“Semua segmen-segmennya ada di seputaran  BKB, dan gedung Kesenian Palembang ini, kalau peninggalan Belanda representasinya  kantor Ledeng,  Kesultanan Palembang di Lawang Borotan dan Orde Lama di Gedung Kesenian Palembang,”ujarnya.

Latar belakang semua ini menurutnya semangat untuk menghidupkan kembali agar Palembang bersinar dan mendunia .

“Nanti tanggal 30 November ada World Musik Jazz , Spirit Of Musi , itu dunia, kita siapkan ,” jelasnya,

Untuk itu pihaknya sudah melakukan langkah seperti pembenahan awal dalam jangka waktu dua hingga tiga bulan kedepan .

“Harapannya  penerbangan internasional akan terbuka kembali  kemudian dunia akan melihat  bahwa kota tertua  di Indonesia itu , Palembang itu sejarahnya ada  dan juga mengedukasi seluruh masyarakat agar anak cucu kita yang ada di Palembang ini semua tidak hilang sejarahnya,” katanya.

Dengan begitu maka UMKM bisa hidup , Airport bisa ramai , keseniannya dan budaya akan dikenal.

Sedangkan budayawan Palembang, Vebri Al Lintani menambahkan pihaknya sudah beberapa kali berdiskusi dengan Pj Walikota Palembang A. Damenta yang dinilai memiliki visi untuk mengembangkan heritage di kota Palembang.

“Jadi tidak cukup heritage itu direvitalisasi tapi juga harus dibuat narasi dan event-event, itu yang penting, dan tempat ini sudah kita pahami bersama, ada Lawang Borotan , ada kantor Ledeng (kantor Walikota Palembang), ada Gedung Kesenian yang mau dipugar kembali, ketiganya ini  selama ini tidak muncul , maka pemikiran Pj Walikota bagaimana menyatukan  tiga heritage ini agar dimunculkan dalam kegiatan yang akan  menjadi  kegiatan rutin,” katanya.

Tiga tempat ini menurutnya mewakili tiga masa, masa Kesultanan yaitu Lawang Borotan dan BKB, masa Kolonial Belanda di kantor Ledeng dan Gedung Kesenian mewakili masa Orde Lama .

“Misalnya bagaimana teatrikal lawang borotan itu sendiri ketika Sultan Mahmud Badaruddin II diasingkan , juga kawasan Sekanak Kerihin , ada juga bagaimana launching kantor Ledeng dan sebagainya , maka saya usul tadi namanya Munggah Budaya Palembang, Munggah ini perayaan paling sering di masyarakat setelah pernikahan ada Munggah, Munggah ini menyatukan ,menyandingkan pengantin dan akad nikahnya sudah, jadi itulah kegiatan yang akan kita lakukan , launching tiga kawasan dan tempat ini sehingga menjadi rutinitas kegiatan-kegiatan kedepan, “ katanya.

Kapan launchingnya menurut Vebri direncanakan pada tanggal 25 Oktober  saat dilaksanakan Musyawarah Seniman Palembang di  Gedung Kesenian Palembang .

“Targetnya dari perspektif cagar budaya , ini titik awal bagaimana kita revitalisasi cagar budaya yang ada di Palembang , jadi cita-citanya nanti kota tua , kita mulai dari sini , misalnya BKB , BKB belum kita eksplorasi secara penuh maka Lawang Borotan akan dipromosikan dan itu akan menjadi negosiasi kita kepada presiden baru , karena saya lihat visinya revitalisasi keraton, mudah-mudahan tahun depan presiden baru  dan  BKB bisa dikelola pemerintah kota secara penuh , artinya dilepas oleh Kemenhan atau Kodam II Sriwijaya , begitu juga kantor ledeng ke depan  walikota Palembang ada kantor baru, jadi ini titik awal untuk mengangkat heritage-heritage kota tertua  yang juga kota pusaka , Palembang,” katanya.