Masa Jabatan Masih Panjang, Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof Nyayu Khodijah Dirotasi ke Kemenag

Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, secara resmi melantik Prof Dr Nyayu Khodijah sebagai Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah di Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama. Prosesi pelantikan berlangsung di Jakarta pada Selasa (24/11).


Namun, pelantikan ini menimbulkan tanda tanya, terutama terkait jabatan Prof Nyayu sebagai Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang yang masih ia emban hingga masa jabatan keduanya berakhir pada 2028. Perpindahan ini pun memicu spekulasi di kalangan akademisi dan publik mengenai alasan serta dampaknya terhadap institusi.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Raden Fatah Palembang, Muhammad Adil, menyebut pihaknya masih menunggu keputusan resmi terkait pengisian kekosongan jabatan rektor. 

“Belum tahu persis. Kita masih menunggu dari kementerian. Biasanya Plt (Pelaksana Tugas) oleh Direktur Diktis,” ujarnya melalui pesan singkat WhatsApp pada Rabu (25/12).

Direktur Eksekutif Pusat Studi Kebijakan dan Politik (PSKP), Ade Indra Chaniago, menilai rotasi ini adalah hal wajar yang biasa dilakukan di lembaga pemerintahan. Namun, pergantian ini menjadi sorotan karena dilakukan di tengah masa jabatan rektor yang masih panjang.

"Sebenarnya rotasi ini hal biasa. Mungkin yang menjadi perhatian adalah karena masa jabatan beliau sebagai rektor masih lama, sehingga wajar jika banyak yang mempertanyakan,” kata Ade.

Kendati demikian menurutnya secara struktural, jabatan baru Prof. Nyayu membawa peningkatan teritorial ruang lingkup kerja, mengingat posisinya kini mencakup seluruh Indonesia. 

“Kalau tingkatan eselonnya rektor ke direktur itu bagaimana saya kurang paham, tapi secara teritorial ini adalah promosi karena ruang lingkup kerjanya lebih luas,” tambahnya.

Menariknya, dari 18 pejabat eselon II yang dilantik, Prof Nyayu adalah satu-satunya perempuan. Hal ini dinilai sebagai langkah positif oleh Kementerian Agama. 

“Dari 18 pejabat yang dilantik, hanya ada satu perempuan. Ini menunjukkan Kemenag tidak bias gender dalam pelantikan kemarin, dan tentu ini hal positif,” pungkasnya.

Sebelumnya Menteri Agama Nasaruddin Umar, dalam sambutannya, menegaskan bahwa rotasi jabatan adalah hal wajar yang bertujuan memperkaya pengalaman.

"Boleh jadi menurut kita itu baik, tetapi belum tentu menurut Tuhan, dan sebaliknya. Kita harus menerima amanah ini dengan ikhlas," ujar Menag.

Dengan pelantikan ini, pengelolaan UIN Raden Fatah kini akan berada di bawah tiga Wakil Rektor yang ada, yaitu Dr. Muhammad Adil, MA (Wakil Rektor II Bidang Akademik dan Kelembagaan), Dr. Abdul Hadi, MA (Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan), serta Dr. Syahril Jamil, MA (Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama).

Dia juga mengingatkan perlunya kolaborasi yang erat antarunit di Kementerian Agama, termasuk dengan perguruan tinggi.

"Kita harus bersinergi membangun Kementerian Agama menjadi lebih kuat, seperti membangun gunung, bukan hanya bukit," tegasnya.