KSP Dorong Pemda Tingkatkan Okupansi LRT Sumsel

Selama pandemi Covid-19 penumpang LRT Sumsel mengalami penurunan signifikan. (Net/rmolsumsel.id)
Selama pandemi Covid-19 penumpang LRT Sumsel mengalami penurunan signifikan. (Net/rmolsumsel.id)

Kantor Staf Presiden (KSP) mendorong peningkatan jumlah penumpang Light Rail Transit (LRT) Sumsel yang mengalami penurunan sejak pandemi Covid-19.


Tenaga Ahli Utama Kedeputian Bidang Ekonomi KSP, Edy Priyono mengatakan, pembangunan dan pemanfaatan LRT Sumsel sebenarnya memiliki perkembangan yang baik. Namun mengalami penurunan sejak pandemi Covid-19. Hal ini perlu diperbaiki dan didorong untuk ditingkatkan kembali.

“Kami ingin mendorong agar fasilitas LRT di Palembang ini dimanfaatkan kembali secara optimal,” katanya dalam rapat bersama dengan Sekda Palembang, Rabu (10/11).

Sekda Palembang, Ratu Dewa mengakui hal tersebut. Menurut Dewa, persoalan ini telah dicoba untuk diselesaikan Pemkot Palembang. Karena itu, tentunya pertemuan ini harus ditindaklanjuti seperti pemasangan banner dan penyatuan layanan LRT dengan Transmusi. Artinya utilisasi fasilitas LRT harus terintegrasi.

“Sarana dan prasarana yang disediakan Pemerintah harus ditingkatkan lagi, terutama di titik-titik strategis seperti di Cinde dan Jakabaring,” ucap Dewa.

Diakui Dewa, meski sarana memadai namun kondisi pandemi menurunkan mobilitas warga sehingga menjadikan pengguna LRT kurang maksimal. Namun, Pemerintah memprediksi bahwa seiring menurunnya zona Covid-19 di Palembang akan berimbas pada meningkatnya jumlah pengguna LRT.

“Kami optimis pengguna LRT ini nantinya kembali meningkat,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang, Agus Suprianto menambahkan, untuk mengoptimalkan LRT ini dibutuhkan upaya gabungan baik dari Pemkot Palembang, Provinsi Sumsel dan Balai Pengelola Kereta Ringan Sumsel.

“Nantinya kami akan bekerja sama dan didorong KSP untuk memasukkan program-program supaya LRT ini dapat maksimal,” katanya.