LRT Sumsel Perbolehkan Penumpang Buka Puasa di Kereta, Begini Aturannya

Penumpang LRT Sumsel. (ist/rmolsumsel.id)
Penumpang LRT Sumsel. (ist/rmolsumsel.id)

Memasuki bulan suci Ramadan tahun 1445 H, LRT Sumsel tetap beroperasi seperti biasa dengan memberlakukan aturan khusus bagi penumpang yang berpuasa. 


Aturan tersebut memperbolehkan penumpang untuk makan dan minum di dalam LRT hanya pada waktu berbuka puasa, dengan batasan hanya makanan atau snack ringan dan minuman dalam botol.

Manager Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti, menjelaskan bahwa kebijakan ini sebagai bentuk toleransi dan menghormati para penumpang yang menjalani ibadah puasa. 

Meskipun sebelumnya melarang makan dan minum di dalam LRT untuk kenyamanan penumpang, namun selama bulan Ramadan ini, penumpang diperbolehkan untuk berbuka puasa di dalam kereta.

Aida menegaskan bahwa petugas di dalam LRT akan memberikan pengingat kepada penumpang ketika waktu berbuka tiba, namun juga mengingatkan penumpang untuk menjaga kebersihan dan keteraturan selama waktu berbuka. 

Meskipun jam operasional LRT selama bulan Ramadan tetap seperti biasa, dengan 94 perjalanan mulai dari pukul 05.06 hingga 20.43 dan jarak antar stasiun (headway) 18 menit.

Data penumpang selama Triwulan I tahun 2024 menunjukkan peningkatan signifikan, dengan total 740.041 penumpang dan rata-rata 10.572 penumpang setiap harinya. Stasiun dengan jumlah penumpang terbanyak adalah Asrama Haji, Ampera, DJKA, dan Busri.

Untuk meningkatkan kenyamanan dan pelayanan bagi penumpang, LRT Sumsel menyediakan fasilitas tenant di beberapa stasiun, seperti Bumi Sriwijaya, Cinde, Ampera, dan DJKA. 

Tenant-tenant tersebut memberikan peluang kepada pelaku usaha UMKM untuk menjual produk kerajinan tangan dan makanan serta minuman ringan, sebagai upaya mendukung perekonomian UMKM.

PT KAI bersama Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel (BPKARSS) berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat pengguna jasa LRT Sumsel.