Ketua DPRD Sumsel Sebut Stok Oksigen di Lubuklinggau Mengkhawatirkan

Ketua DPRD Sumsel, Anita Noeringhati. (Dudi Oskandar/rmolsumsel.id)
Ketua DPRD Sumsel, Anita Noeringhati. (Dudi Oskandar/rmolsumsel.id)

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumsel, Anita Noeringhati menyebutkan jika stok oksigen di Lubuklinggau, Sumsel saat ini dalam kondisi mengkhawatirkan. Hal ini diketahui usai rapat paripurna DPRD Sumsel, Senin (5/7).


Anita mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa Dinas Kesehatan (Dinkes) se Sumsel. Hal ini tujuannya untuk memastikan penanganan pasien Covid-19 di Sumsel terutama di Kota Palembang sebagai ibukota provinsi. Sehingga, diharapkan kedepan jangan sampai terjadi kekurangan oksigen seperti di RS Jogja ataupun kekurangan BOR.

Dari hasil koordinasi diketahui, kondisi oksigen di Palembang saat ini mencukupi. Namun, kondisi ini berbanding terbalik dengan kondisi di Lubuklinggau. Padahal, daerah ini juga menjadi rujukan pasien Covid-19 dari beberapa kabupaten sekitar seperti Musi Rawas, Muratara, dan Kabupaten Empat Lawang.

"Jika memang ada kekurangan maka kami akan carikan jalan keluarnya," kata Politisi Golkar ini. 

Dia juga mengatakan saat ini Kementrian Kesehatan juga telah menetapkan tarif yang diizinkan, terutama obat yang disinyalir dapat meredakan Covid-19. Jangan sampai karena ini dibutuhkan oleh pasien Covid, sehingga harga seenaknya, tapi ini sudah ada tarif yang diizinkan kementrian.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan provinsi maupun dengan kabupaten/kota dalam upaya kesiapan penanganan pasien Covid-19 baik dari obat maupun oksigen," ujarnya.

Anita menambahkan, untuk menghadapi lonjakan pasien, Pemprov Sumsel juga telah menyiapkan Wisma Atlet sebagai tempat isolasi mandiri pasien. Pihaknya juga mengusulkan ke Kota Lubuk Linggau agar disediakan tempat untuk melakukan isolasi mandiri.

”Kita ada usulan di Lubuk Linggau, harus ada tempat untuk isolasi  mandiri, sehingga pasien RS yang sudah membaik dapat di pindahkan. Dampaknya RS Lubuk Lingga dapat merawat secara intensive pasien yang membutuhkan perawatan” pungkasnya.