Kedapatan Belanja Pakai Uang Palsu, Wanita di Palembang Digelandang ke Kantor Polisi 

Gegara nekat berbelanja menggunakan uang palsu pecahan Rp10 ribu, Harneti (43) digelandang ke ruang pengaduan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya/ist
Gegara nekat berbelanja menggunakan uang palsu pecahan Rp10 ribu, Harneti (43) digelandang ke ruang pengaduan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya/ist

Seorang wanita bernama Harneti (43) digelandang ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang setelah ketahuan berbelanja menggunakan uang palsu pecahan Rp10 ribu. 


Harneti diserahkan langsung oleh Ali Hanafiah (66), pemilik warung di Jalan Sukawinatan, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami Palembang, yang memergoki aksinya.

Saat ditemui di Polrestabes Palembang, Ali menceritakan bahwa ini bukan kali pertama Harneti berbelanja dengan uang palsu di warungnya. Tiga hari sebelum penangkapan, Harneti sudah sempat menggunakan uang palsu pecahan Rp10 ribu untuk membeli mie, gula, dan beras.

"Ketahuan bayar pakai uang palsu, tapi tidak kami masalahkan dan terus kami intai saja," ujar Ali yang saat itu bersama istrinya, Rosidah (63), masih berpikir positif bahwa uang palsu itu didapat Harneti dari kembalian belanja di tempat lain.

Namun, beberapa hari kemudian, Harneti kembali ke warung Ali. Kali ini, ia membeli satu kilogram beras dan dua kotak susu, dan lagi-lagi membayar dengan uang palsu pecahan Rp10 ribu.

"Sudah tiga kali belanja di warung kami. Makanya, saya tangkap dan langsung melapor ke Polsek Sukarami Palembang. Sudah tidak bisa dibiarkan lagi perbuatannya," tegas Ali.

KA SPKT Polrestabes Palembang, Ipda Yudi, membenarkan adanya penyerahan pelaku uang palsu tersebut oleh korban dan anggota Polsek Sukarami. 

"Sudah kita terima serahan tersebut dan barang bukti berupa uang pecahan palsu Rp10 ribu. Hingga kini pelaku sudah kita serahkan ke piket Reskrim," ungkapnya.

Sementara itu, Harneti sendiri membantah sengaja menyebarkan uang palsu. "Uang itu dapat dari kembalian warung juga pak. Bukan saya menyebarkan uang palsu," kilahnya.