Kebakaran di Sungsang Akibat dari Jeriken Pertalite Warga yang Terbakar

Kebakaran di Sungsang Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan/repro
Kebakaran di Sungsang Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan/repro

Malam pertama Ramadan 1443 H, Sabtu (2/4) sejumlah rumah hangus terbakar di Lr Eka, Sungsang IV, Kecamatan Banyuasin II, Banyuasin.


Bahkan kejadian itu juga sekejap menghanguskan pemukiman warga yang memang terbuat dari kayu. Kobaran api juga meluas hingga menyambar ke rumah warga di tiga dusun lainnya. 

Informasi yang dihimpun, musibah kebakaran itu terjadi Sabtu malam sekitar pukul 19.09 WIB. Saat itu warga sedang menjalani salat tarawih berjemaah.

Kapolsek Sungsang Iptu Bambang Wiyono yang menyebutkan kebakaran terjadi berawal dari warga yang melihat kobaran api dari jeriken yang berisikan BBM jenis pertalite yang tiba tiba mengeluarkan api.

Kendati demikian, Iptu Bambang Wiyoni, belum memastikan bagaimana api tersebut muncul.

“Dari keterangan saksi yang pertama kali melihat, api berasal dari jeriken minyak. Dengan sebuah handuk basah warga tersebut pertama berusaha memadamkan namun karena api yang semakin membesar, jeriken itu ia dorong ke jalan yang akhirnya tumpah justru membuat kobaran semakin membesar,” katanya.

Iptu Bambang juga melanjutkan, dari kejadian itu, dia memastikan tidak ada korban jiwa.

Hingga kini yang terdata dari pihaknya ada dua gedung walet besar berbahan dasar kayu yang ikut terbakar.

“Sampai sekarang kami masih mendata, namun ada dua gedung walet besar di dalam lorong yang ikut terbakar,” katanya.

Terakhir ia menyebutkan, kebakaran yang terjadi di kampung atas perairan ini baru bisa dipadamkan tiga jam kemudian, di mana warga setempat secara bergotong royong memadamkan api dengan peralatan seadanya.

“Api baru bisa kita padamkan sekitar pukul 21.00,” katanya.

Camat Sungsang, Salinan membenarkan terjadi kebakaran di pemukiman padat penduduk di Sungsang.

"Untuk saat ini, baru terdata sekitar 31 rumah terbakar. Untuk penyebabnya belum diketahui," kata Salinan singkat.

Pihak kecamatan bersama pihak terkait seperti kepolisian dan TNI serta masyarakat saat ini masih melakukan pemadaman api.

Karena, api masih menyala dan ditakutkan merambat ke rumah penduduk lainnya.