Puluhan karangan bunga membanjiri Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sumatera Selatan sejak Sabtu (23/3) hingga Senin (25/3).
- Mangkir Panggilan Penyidik, Dua Debt Collector Terlapor Dugaan Kasus Perampasan Mobil Aiptu FN Dijemput Polisi
- Kuasa Hukum Debt Collector Pertanyakan Perkembangan Laporannya di Polda Sumsel
- Belum Tentukan Status Aiptu FN, Ditreskrimum Polda Sumsel Masih Menunggu Proses Internal Bidpropam
Baca Juga
Karangan bunga tersebut dikirim oleh berbagai lapisan masyarakat mendukung Polda Sumsel menindak tegas aksi premanisme berkedok debt collector.
"Kami mendukung Pak Kapolda untuk membasmi debt collector yang meresahkan Sumsel. Polisi tidak boleh kalah sama preman," tulis salah satu karangan bunga yang dikirim Pemuda Banyuasin.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Sunarto saat dikonfirmasi membenarkan banyaknya karangan bunga yang dikirim masyarakat ke Mapolda Sumsel.
"Benar, sudah sejak dua hari ini. Sampai tadi siang terus berdatangan," sebut Kombes Sunarto, Senin (25/3).
Perwira menengah lulusan Sespimti Polri ini turut menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah mendukung Polda Sumatera Selatan. Dia memastikan, seluruh aksi premanisme, baik yang dibungkus dengan modus penarikan leasing secara arogan akan ditindak tegas.
"Kami sampaikan terimakasih. Dukungan masyarakat akan membuat kami Kepolisian akan semakin kuat melawan aksi premanisme untuk mewujudkan Sumatera Selatan yang aman, tentram dan kondusif dari aksi premanisme," tegasnya.
- Debt Collector yang Tarik Mobil Aiptu FN Jadi Tersangka
- Mangkir Panggilan Penyidik, Dua Debt Collector Terlapor Dugaan Kasus Perampasan Mobil Aiptu FN Dijemput Polisi
- Humas Polri Terbitkan SOP Personel dari Mabes Hingga Polres