Kapolda Sumsel Tinjau Vaksinasi Anak dan Dewasa, PTM Harus Ada Jaminan Kesehatan

Kapolda Sumsel Irjen Pol. Drs. Toni Harmanto, didampingi Wakapolda Sumsel Brigjen Pol. Rudi Setiawan, meninjau pelaksanaan vaksinasi serentak anak usia 6 sampai 11 tahun dan orang dewasa bertempat di Kantor Kecamatan IT II Palembang, Jum'at (7/1).(ist/rmolsumsel.id)
Kapolda Sumsel Irjen Pol. Drs. Toni Harmanto, didampingi Wakapolda Sumsel Brigjen Pol. Rudi Setiawan, meninjau pelaksanaan vaksinasi serentak anak usia 6 sampai 11 tahun dan orang dewasa bertempat di Kantor Kecamatan IT II Palembang, Jum'at (7/1).(ist/rmolsumsel.id)

Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Pol. Drs. Toni Harmanto, meninjau pelaksanaan vaksinasi serentak anak usia 6 sampai 11 tahun dan orang dewasa bertempat di Kantor Kecamatan IT II Palembang, Jumat (7/1).


"Pemerintah saat ini telah memberikan kebijakan PTM 100 persen, dimana tentunya untuk melaksanakan itu harus dilakukan vaksinasi anak. Namun, terlebih dahulu target pencapaian vaksinasi masyarakat umum 70 persen dan lansia 60 persen harus terpenuhi," kata Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs Toni Harmanto,MH diwakili Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Drs Supriadi.

Dia menjelaskan, proses pembelajaran tatap muka merupakan hal yang sangat penting. Mengingat, hampir dua tahun semenjak Pandemi Covid-19, generasi bangsa kehilangan momentum tersebut.

"Guna mewujudkan pembelajaran tatap muka, harus ada jaminan kesehatan dan imunitas terhadap anak dari bahaya paparan virus corona. Salah satunya adalah dengan memberikan suntikan vaksin," jelas dia. 

Penguatan imunitas terhadap anak, katanya, juga akan memberikan jaminan kesehatan kepada orang tua dan orang-orang yang ada di dalam lingkungan keluarganya. Sehingga, tidak perlu ada rasa khawatir munculnya cluster keluarga ketika PTM 100 persen diberlakukan. 

"Kita ingin anak-anak kita segera melaksanakan tatap muka. Namun disisi lain, kita harus yakin anak-anak kita sudah dibekali vaksinasi. Sehingga memiliki imunitas dan kekebalan saat melaksanakan aktivitas aman tidak menjadi carrier karena saat kembali biasanya bertemu orang tua, nenek atau kakek. Dan juga memiliki posisi rentan apabila tidak diberikan vaksinasi," tandas dia.