Tragedi Tabrakan Speedboat di Perairan Muba, Basarnas Palembang Terjunkan Tim Rescue Cari Korban Hilang

Pencarian korban hilang tabrakan speedboat di Perairan Muba. (ist/rmolsumsel.id)
Pencarian korban hilang tabrakan speedboat di Perairan Muba. (ist/rmolsumsel.id)

Badan SAR Nasional (Basarnas) Palembang segera merespons insiden tabrakan antara speedboat Sinar Agung dengan perahu getek di perairan Primer 8, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin pada Sabtu (3/1/2024) sekitar pukul 23.45 WIB. 


Kasubsi Operasi Basarnas Palembang, Mancarawanto menyatakan, tim rescue telah diterjunkan untuk melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban.

Informasi yang diterima menyebutkan speedboat Sinar Agung, yang membawa rombongan pengantar jenazah, bertabrakan dengan perahu getek. Speedboat tersebut, yang membawa sembilan penumpang, mengalami kecelakaan di perairan Tanjung Serai, Desa Bunga Karang, Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin. Tabrakan tersebut menyebabkan pecahnya speedboat dan tenggelam.

"Saat ini, ada tiga orang meninggal dunia, tiga orang luka-luka, dan tiga penumpang masih dinyatakan hilang. Tim rescue Basarnas Palembang diterjunkan untuk melakukan pencarian korban yang belum ditemukan," ungkap Mancarawanto.

Korban yang meninggal dunia adalah Surya (50), Winardi (40), dan Dwi Lestari (29), sementara korban yang luka-luka antara lain Trisno (35), Junarti (37), Nando (30), Suyoto (22), dan Sudarno (40), yang merupakan serang speedboat. Tiga penumpang yang masih hilang dan belum ditemukan adalah Eko, Gunadi, dan Icha, seorang balita berusia 4 tahun.

Kepala Basarnas Palembang, Raymond Konstantin memerintahkan dua tim rescue untuk segera menuju lokasi kejadian dan bergabung dengan TNI, Polairud Polda Sumsel, serta dibantu oleh masyarakat sekitar dan pihak desa. Basarnas Palembang juga mengerahkan berbagai alat pendukung seperti Rescue D-Max, RBB, perahu karet, Aqua Eye, Alat Selam, dan alat lainnya untuk mendukung proses pencarian.