Rencana impor kereta bekas dari Jepang masih ditinjau ulang sebagaimana keputusan rapat bersama Kementerian Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) dan stakeholder terkait.
- KAI: Tiket Tambahan untuk Arus Mudik 2024 Masih Tersedia 450 Ribu Kursi
- Lebaran, KAI Daop 6 Siapkan Kereta Tambahan dari Jogja dan Solo
- Putusan KAI di PTUN Palembang Dinilai Timpang, Warga Gelumbang Ajukan Banding Minta KY Awasi Proses Sidang
Baca Juga
"Hasil rapat di Kemenko Marves 6 Maret 2023, proses impor KRL bukan baru (bekas). Sekarang masih di-review BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan),” kata Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/3).
KAI sudah menerjunkan tim untuk melakukan peninjauan langsung kereta bekas tersebut ke Jepang bersama Tim BPKP dan KCI sejak pekan lalu.
“Kereta-kereta yang akan diimpor itu masih beroperasi sampai sekarang,” klaim Didiek saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, PT Kereta Commuter Indonesia, dan PT INKA.
Namun begitu, Didiek menegaskan akan fokus melakukan evaluasi sebelum impor kereta bekas dilakukan.
“Memang apa yang menjadi catatan di Kemenko Marves itu menjadi evaluasi, review oleh BPKP,” pungkasnya.
- KAI: Tiket Tambahan untuk Arus Mudik 2024 Masih Tersedia 450 Ribu Kursi
- Lebaran, KAI Daop 6 Siapkan Kereta Tambahan dari Jogja dan Solo
- Aturan Lartas Impor Diminta Ditinjau Ulang