Program hilirisasi dan investasi pemerintahan Prabowo Subianto menjadi strategi penting dalam mencapai ketahanan energi dan pangan nasional.
- Refly Harun: Beredar Isu MK Akan Kabulkan Sistem Proporsional Tertutup
- Tolak Penerapan Ciptaker, Mahasiswa Paksa Masuk Gedung DPRD Sumsel
- Paripurna Perppu Ciptaker dan RUU PPRT Dihadiri 75 Anggota Dewan secara Fisik
Baca Juga
Anggota Komisi XII DPR, Christiany Eugenia Tetty Paruntu, menegaskan bahwa hilirisasi yang berkualitas akan membuka lebih banyak lapangan kerja serta memberikan dampak sosial yang berkeadilan dan berkelanjutan.
“Hilirisasi lebih banyak membuka lapangan kerja, berkeadilan, dan berdampak sosial serta berkelanjutan,” ujar Tetty dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 15 Maret 2025.
Politisi Partai Golkar itu menilai bahwa sektor energi dan kemaritiman Indonesia memiliki potensi besar untuk dikembangkan guna meningkatkan nilai ekonomi hijau dan ekonomi biru.
Namun, menurutnya, keberhasilan hilirisasi bergantung pada kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk dukungan regulasi dari pemerintah pusat dan daerah untuk menciptakan ekosistem usaha yang baik.
“Dengan hilirisasi yang berkualitas, maka akan tercipta lapangan kerja yang luas," tandasnya.
Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menegaskan bahwa tenaga kerja terampil dan tersertifikasi menjadi faktor penting agar manfaat ekonomi dari hilirisasi bisa dirasakan lebih luas.
"Tahun lalu (2024) realisasi investasi sebesar Rp1.700 triliun, tenaga kerja yang tercipta mencapai 2,45 juta orang. Tahun ini hingga lima tahun ke depan, tenaga kerja yang tercipta per tahun rata-rata mencapai 2,8-2,9 juta orang,” ujar Rosan.
- Puan Maharani Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Minta Pemerintah Diberi Waktu untuk Evaluasi
- Alasan Pemerintah Tak Ada Susu di MBG
- Program Hilirisasi Nikel Jauh Lebih Pesat Dibandingkan Bauksit, Bahlil Ungkap Alasannya