KAI Terbitkan Surat Utang Rp1 Triliun untuk Pengadaan Lokomotif

Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net

PT Kereta Api Indonesia (Persero) berencana menerbitkan surat utang senilai Rp1 triliun yang terdiri atas Obligasi sebesar Rp500 miliar dan Sukuk sebesar Rp500 miliar.  


Executive Vice President Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji, menjelaskan bahwa Obligasi akan diterbitkan dalam dua seri. Seri A senilai Rp365,13 miliar dengan tingkat bunga tetap 6,90 persen dan tenor 5 tahun, serta Seri B senilai Rp134,88 miliar dengan tingkat bunga tetap 7,00 persen dan tenor 7 tahun.  

Sementara itu, Sukuk juga terdiri dari dua seri. Seri A diterbitkan dengan jumlah pokok Rp168,57 miliar berjangka waktu 5 tahun, dan Seri B senilai Rp331,44 miliar dengan tenor 7 tahun.  

Dana yang diperoleh dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan II ini, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan untuk pembayaran sebagian pengadaan 54 unit lokomotif guna mendukung pengembangan angkutan barang di Sumatera Bagian Selatan.  

Adapun dana dari penerbitan Sukuk akan digunakan untuk pengadaan sarana berupa aset bergerak, yakni 54 unit lokomotif dan/atau sekitar 966 unit gerbong terbuka yang masih dalam proses pengadaan.  

Jika dana hasil penerbitan surat utang ini tidak mencukupi, KAI akan menggunakan kas internal atau mencari sumber pendanaan eksternal lainnya guna merealisasikan pembayaran fasilitas pinjaman dan rencana pengembangan tersebut.