Kepala Staf Pertahanan India, Jenderal Anil Chauhan secara tidak langsung mengakui bahwa negaranya kehilangan sejumlah jet tempur dalam konflik bersenjata empat hari dengan Pakistan yang terjadi awal bulan Mei.
- 2 Tahun Lagi Indonesia Punya Jet Tempur Canggih Generasi 4,5 Asal Prancis
- Ukraina Minta Spanyol Kirim Jet Tempur F-16 dan Senjata
- Kremlin : Jet Tempur dan Rudal Barat untuk Ukraina Tidak akan Halangi Kemenangan Rusia
Baca Juga
Pernyataan itu disampaikan dalam wawancara eksklusif dengan Bloomberg TV di sela-sela forum pertahanan internasional Dialog Shangri-La di Singapura.
"Menurut saya, yang penting adalah, bukan jatuhnya jet tempur, tetapi mengapa mereka jatuh," ujar Jenderal Chauhan, menekankan pentingnya evaluasi taktis atas insiden tersebut, seperti dimuat AFP pada Minggu, 1 Juni 2025.
Konflik yang dimulai menyusul serangan terhadap wisatawan sipil di Kashmir pada 22 April itu menandai ketegangan militer terburuk antara dua negara bertetangga bersenjata nuklir tersebut sejak tahun 1999.
Gencatan senjata akhirnya dicapai pada 10 Mei, setelah lebih dari **70 korban jiwa** tercatat akibat serangan rudal, drone, dan tembakan artileri dari kedua belah pihak.
Pakistan mengklaim bahwa pasukan udaranya, yang didukung oleh jet tempur buatan Tiongkok, berhasil menembak jatuh enam pesawat tempur India.
Namun, Jenderal Chauhan dengan tegas membantah klaim tersebut:
"Klaim Pakistan bahwa mereka menembak jatuh enam pesawat tempur India adalah sama sekali tidak benar," ujarnya saat itu.
Meskipun demikian, ketika ditanya secara spesifik tentang kemungkinan kerugian udara India, Chauhan tampaknya mengakui adanya kehilangan pesawat, meskipun tidak merinci jenis atau jumlahnya.
Sebelumnya, pada 11 Mei, sehari setelah gencatan senjata, Marsekal Udara India A.K. Bharti menyatakan bahwa semua pilot telah kembali dengan selamat.
Namun, seorang sumber keamanan seniormengatakan bahwa tiga jet India jatuh di wilayah dalam negeri, tanpa mengungkapkan lebih jauh mengenai penyebab atau spesifikasi teknis pesawat.
Pemerintah India hingga kini belum merilis pernyataan resmi terkait kehilangan pesawat tempur.
Konflik ini dipicu oleh serangan paling mematikan terhadap warga sipil di Kashmir dalam beberapa dekade terakhir. New Delhi menuduh Islamabad berada di balik serangan, dengan alasan bahwa kelompok militan yang bertanggung jawab mendapat dukungan dari Pakistan.
Islamabad membantah tuduhan tersebut, menyebutnya sebagai propaganda politik India menjelang musim pemilu negara bagian.
- India Pulihkan Operasi 32 Bandara Usai Gencatan Senjata dengan Pakistan
- India Tuduh Pakistan Langgar Gencatan Senjata Beberapa Jam Setelah Kesepakatan Dicapai
- India Kirimkan Bantuan Kemanusiaan ke Honduras dan Irak