Jelang Pilpres di Korsel, Korut Uji Coba Sistem Satelit

ilustrasi (ist/rmolsumsel.id)
ilustrasi (ist/rmolsumsel.id)

Korea Utara mengaku telah melakukan tes penting untuk sistem satelit pengintainya. Itu terjadi menjelang pemilihan presiden di Korea Selatan.


Berdasarkan laporan KCNA hari Minggu, Administrasi Pengembangan Ruang Angkasa Nasional (NADA) Korea Utara dan Akademi Ilmu Pertahanan melakukan peluncuran di bawah rencana pengembangan satelit pengintai.

"Melalui pengujian, NADA mengkonfirmasi keandalan transmisi data dan sistem penerimaan satelit, sistem komando kontrol dan berbagai sistem kontrol berbasis darat," lapor KCNA.

Itu adalah peluncuran kedua dalam seminggu untuk menguji peralatan satelit, dan peluncuran rudal kesembilan tahun ini.

Tes pada Sabtu (5/3) dilakukan hanya beberapa hari menjelang pemilihan presiden pada Rabu (9/3) di Korea Selatan, di mana para pejabat bersiap untuk upaya Korea Utara untuk meluncurkan satelit mata-matanya ke orbit dalam waktu dekat.

Tes terakhir dilakukan pada 27 Februari, beberapa hari setelah Rusia memulai invasi ke Ukraina.

KCNA tidak merilis jenis roket yang digunakan, Tetapi pihak berwenang Korea Selatan menyebutnya sebagai rudal balistik.

Militer Korea Selatan mengatakan rudal Korea Utara mencapai ketinggian sekitar 560 km dan terbang 270 km.

Peluncuran itu menuai kecaman dari pemerintah di Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang, yang khawatir Korea Utara sedang bersiap untuk melakukan uji coba senjata besar-besaran dalam beberapa bulan mendatang.

Mereka melihat peluncuran satelit Korea Utara sebagai tes terselubung dari teknologi rudal balistik yang dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan PBB.