Jangan Lengah Karena Hujan, Pj Gubernur Sumsel Instruksikan Petugas Tetap Maksimalkan Pemadaman

Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni. (ist/rmolsumsel.id)
Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni. (ist/rmolsumsel.id)

Hujan yang mengguyur sebagian wilayah Sumsel, Rabu (18/10), cukup berdampak terhadap pengurangan titik api hingga membaiknya kualitas udara. 


Pasca terjadinya hujan, data dari Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan konsentrasi partikulat atau PM 2.5 di Palembang Rabu (18/10) sempat menyentuh di atas 400 Ugram/m3 pada pukul 05.00 WIB atau berada di level sangat berbahaya. Kondisi tersebut bertahan hingga pukul 07.00 WIB.

Lalu pukul 12.00 WIB, konsentrasi partikulat kembali menurun di angka 234.80 Ugram/m3 dan berada di level sangat tidak sehat. Setelah pukul 13.00 WIB, PM 2.5 turun lagi menjadi, 152.70 Ugram/m3 dan berada di level kuning atau tidak sehat. Angka tersebut kembali turun pada pukul 16.00 WIB menjadi 100.40 ugram/m3.

Sementara, berdasarkan data Sipongi, jumlah titik api, Selasa (17/10), mencapai 198 titik api. Jumlah tersebut menurun pada Rabu (18/10) yang mencapai 134 titik api. 

Hanya saja, kondisi turunnya hujan diharapkan tidak membuat petugas yang berada di lapangan dalam memadamkan api menjadi lengah. 

"Pemadaman api tetap dimaksimalkan, jangan sampai lengah karena hujan," kata Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni saat dibincangi, Kamis (19/10). 

Agus mengatakan, angka ISPU yang mengalami penurunan merupakan yang paling rendah selama bulan Oktober. "Angka ISPU menjadi yang terendah selama Oktober. Kondisi ini akan tetap kita jaga," bebernya. 

Dia juga mengajak masyarakat untuk terus berdoa dengan melaksanakan sholat Istisqa. Sehingga, hujan bisa terus turun dan udara tetap terjaga sejuk. 

"Terpenting lagi bagi masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran hutan agar tidak menimbulkan asap," tandasnya.