Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin apel dan simulasi penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Sumsel di Halaman Griya Agung Palembang, Sabtu (20/7).
- BLT Rp 600 Ribu Akan Cair Sebelum Lebaran
- Jelang Ramadhan, Menko Airlangga Pantau Harga Bahan Pokok
- Menko Airlangga: Pemerintah Tanggung PPN Rumah Komersil di Bawah Rp2 M
Baca Juga
Apel tersebut diikui personel dari TNI, Polri, instansi/lembaga, dan perusahaan di Sumatera Selatan.
"Apel ini adalah wujud kepeduillian kita dan menunjukkan kesiapan dari seluruh unsur yang ada di Sumsel dalam mencegah karhutla," ungkap Airlangga usai memimpin jalannya Apel dan Simulasi, Sabtu (20/7).
Airlangga menuturkan, Pemprov Sumsel (Sumsel) melalui SK Gubernur Sumsel Nomor 393 tanggal 13 Juni 2024 telah menetapkan status keadaan siaga darurat bencana asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Menurutnya, kebakaran hutan dan lahan menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar. Sehingga, Airlangga menekankan perlu dilakukan beberapa langkah urgensi antara lain, upaya pencegahan yang diprioritaskan serta management penanggulangan yang harus dioptimalkan.
"Perlu dilakukan penanggulangan dari seluruh pihak untuk menekan angka Karhutla," ucapnya.
Managing Director APP Group Suhendra Wiriadinata menyampaikan dukungannya kepada Pemprov Sumsel dalam menanggulangi dan mencegah bencana kebakaran hutan dan lahan.
"Hal ini merupakan komitmen kami untuk bersama-sama dalam pencegahan karhutla yang juga sejalan dengan Sustainability Roadmap Vision (SRV) 2030 kami," ungkapnya.
Dalam menanggulangi karhutla PT OKI Pulp & Paper Mills beserta perusahaan-perusahaan mitra pemasoknya, menerapkan strategi Pengendalian Kebakaran Terpadu (Integrated Fire Management / IFM), yang terdiri dari 4 pilar yakni Pencegahan, Persiapan, Deteksi Dini, dan Respon Cepat.
GM Fire Management APP Group, Sujica Lusaka menjelaskan, pihaknya memaksimalkan dan menambah jumlah fire tower, sehingga hampir seluruh konsesi APP Group dapat terpantau secara maksimal. "Untuk daerah yang blank spot atau sulit dipantau, dapat dijangkau dengan drone," ujar Sujica.
Perusahaan telah membangun sejumlah infrastruktur pemantauan seperti 43 menara api, dan 63 unit mini tower portable.
PT OKI Pulp & Paper Mills bersama mitra pemasoknya mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada di darat, air, dan udara untuk mendukung upaya pemerintah dalam mencegah karhutla.
"Kami yakin dengan persiapan matang dan kolaborasi kuat antara sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat, kita mampu mencegah dan mengendalikan karhutla tahun ini," tambah Sujica.
Saat ini, PT OKI Pulp & Paper Mills dan mitra pemasoknya, telah menyiagakan 741 personel Regu Pemadam Kebakaran (RPK) dan 49 personel Tim Reaksi Cepat (TRC) di lapangan untuk memastikan kesiapan dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
Pada kegiatan hari ini, helikopter Bell 412 PT OKI Pulp & Paper Mills disiagakan di Griya Agung. Helikopter ini biasanya digunakan untuk patroli udara oleh TRC yang sudah terlatih, agar api dapat segera dipadamkan dan tidak meluas.
Jika diperlukan, helikopter ini juga dapat melakukan water bombing. Secara keseluruhan, di Sumsel terdapat 3 helikopter yang disiagakan untuk mendukung operasi ini.
Untuk patroli air, PT OKI Pulp & Paper Mills dan mitra pemasoknya, memiliki kendaraan amfibi Airboat yang mampu beroperasi di lahan basah. Selain itu, perusahaan juga menggunakan Situation Room (Sitroom) untuk memantau data hotspot dari satelit secara real-time selama 24 jam. Sitroom pusat berada di fire base yang terhubung dengan sitroom setiap distrik.
"Dengan persiapan yang matang dan kerjasama dengan berbagai pihak, kami optimis pengendalian Karhutla dapat berjalan efektif," ujar Sujica.
- Tinjau Lahan Terbakar, Kepala BNPB: Karhutla Sumsel Harus Jadi yang Terakhir
- Kebakaran Hutan Meluas di Muara Enim, Ancam Pemukiman Warga
- Pj Gubernur Agus Fatoni Hadiri Rakorsus Antisipasi Karhutla Bersama Sejumlah Menteri