Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) di Provinsi Sumatera Selatan kembali menjadi sorotan akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda kawasan tersebut. Hal ini mendorong Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, untuk meninjau langsung kondisi dan penanganan karhutla di lapangan, didampingi oleh Pj. Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, serta jajaran terkait.
- Kebakaran Hutan Landa Korea Selatan, Empat Tewas Ratusan Mengungsi
- Sidang Gugatan Kabut Asap, Saksi Beberkan Kerugian Dampak dari Karhutla di Konsesi Perusahaan Grup Sinar Mas
- Menko Polkam: Pemerintah Tambah Desk Baru untuk Kebakaran Hutan dan TPPO
Baca Juga
Menggunakan helikopter, Suharyanto dan rombongan melakukan patroli udara di wilayah Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim. Dari peninjauan tersebut, mereka menemukan beberapa titik api (hot spot) yang ditandai dengan kepulan asap putih yang masih membumbung tinggi. Meskipun jumlah titik api sudah berkurang, upaya pemadaman tetap menjadi prioritas utama agar kebakaran tidak meluas.
Setelah patroli udara, Kepala BNPB melanjutkan peninjauan darat menggunakan sepeda motor trail. Ia mengunjungi lokasi terdampak karhutla yang berjarak sekitar tiga kilometer dari lokasi pendaratan helikopter. Di lokasi, Suharyanto menemukan kepulan asap yang berasal dari dalam tanah, yang menunjukkan adanya bara api yang masih aktif, seperti yang terpantau dari udara.
Suharyanto menegaskan pentingnya penanganan karhutla yang cepat, terorganisir, dan tepat sasaran. Ia mengingatkan bahwa karhutla di tahun 2015 dan 2019 yang sempat mendapat protes internasional, terutama karena asap yang menyeberang ke negara tetangga, harus menjadi pelajaran penting. Menurutnya, karhutla kali ini harus ditangani dengan lebih baik agar tidak menimbulkan dampak yang sama.
“Kita harus memastikan bahwa api benar-benar padam, jangan sampai bara yang tertinggal justru memperluas kebakaran. Kita tidak ingin kejadian seperti tahun 2015 dan 2019 terulang kembali,” kata Suharyanto.
Suharyanto juga mengapresiasi kerja keras tim satgas gabungan yang terus berupaya memadamkan api. Penanganan kebakaran lahan gambut membutuhkan perhatian khusus, karena bara api sering kali tersembunyi di dalam tanah meskipun api di permukaan sudah padam. Dua helikopter water bombing BNPB terlihat terus melakukan operasi pemadaman di wilayah terdampak, menunjukkan kemampuan Indonesia dalam menangani bencana meskipun fenomena El Nino juga mempengaruhi cuaca tahun ini.
“Pada tahun 2023, meskipun El Nino terjadi, kita bisa menangani kebakaran lebih cepat, gesit, dan terpadu. Kebakarannya ada, tapi tidak meluas dan tidak sampai menyeberang ke negara tetangga. Ini adalah kemajuan yang signifikan sejak 2015,” jelas Suharyanto.
Sumsel, Primadona Karhutla
Dalam forum rapat koordinasi penanganan karhutla, Suharyanto menyoroti bahwa Sumatera Selatan menjadi wilayah yang sering menjadi target para pemilik jasa helikopter water bombing, karena luasnya area yang terdampak. Padahal, operasi udara tersebut membutuhkan anggaran yang besar.
Ia mengajak seluruh personel satgas dan jajaran Forkopimda untuk mengubah pola pikir bahwa karhutla bukanlah kesempatan untuk menguntungkan beberapa pihak. Ia juga menekankan pentingnya penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran lahan, yang menjadi penyebab 99 persen karhutla.
“Jangan sampai karhutla ini justru memberi keuntungan kepada pihak-pihak tertentu. Kita harus menjaga kedaulatan rakyat dan mencegah asap menyebar hingga ke negara tetangga,” tegas Suharyanto.
Indonesia Menjadi Negara Donor Bantuan Kebencanaan
Suharyanto juga menyoroti bahwa kemampuan Indonesia dalam menangani bencana, termasuk karhutla, telah meningkat. Indonesia kini bukan lagi negara penerima bantuan internasional, tetapi telah menjadi salah satu negara donor dalam penanganan bencana di berbagai negara, seperti Turki, Pakistan, Nepal, dan Palestina.
“Kita sudah 14 kali memberikan bantuan kepada negara lain. Namun, kita harus memastikan bahwa bencana di dalam negeri, seperti karhutla ini, dapat ditangani dengan baik. Karhutla di Sumatera Selatan tahun ini harus menjadi yang terakhir, tidak boleh berulang pada tahun-tahun berikutnya,” ujarnya.
Dukungan Logistik untuk Penanganan Karhutla
Menutup kunjungan kerjanya di Muara Enim, Kepala BNPB menyerahkan dukungan logistik dan peralatan kepada pemerintah daerah untuk memperkuat penanganan karhutla. Bantuan tersebut meliputi berbagai peralatan pemadam kebakaran, seperti pompa air, selang pemadam, tanki fleksibel, motor pemadam, dan tenda posko.
Suharyanto berharap seluruh pihak dapat bersatu dalam menghadapi bencana dan menegaskan bahwa BNPB siap memberikan dukungan tambahan jika diperlukan.
“Kami akan terus mendukung segala kebutuhan dalam penanganan bencana. Mari kita bersama-sama bersatu untuk menangani karhutla ini dengan baik,” tutup Suharyanto.
- Kebakaran Hutan Landa Korea Selatan, Empat Tewas Ratusan Mengungsi
- Sidang Gugatan Kabut Asap, Saksi Beberkan Kerugian Dampak dari Karhutla di Konsesi Perusahaan Grup Sinar Mas
- Menko Polkam: Pemerintah Tambah Desk Baru untuk Kebakaran Hutan dan TPPO