Miris! Dulu Pusat Perbelanjaan Ramai, Pasar Cinde Kini Dipenuhi Semak Belukar

Kondisi Pasar Cinde Palembang dipenuhi dengan semak belukar. (denny pratama/rmolsumsel.id)
Kondisi Pasar Cinde Palembang dipenuhi dengan semak belukar. (denny pratama/rmolsumsel.id)

Kondisi Pasar Cinde, yang dulunya menjadi pusat perbelanjaan legendaris dan ramai dikunjungi masyarakat Palembang, kini sungguh memprihatinkan. 


Alih-alih menjadi pasar modern seperti yang dijanjikan, kawasan tersebut justru berubah menjadi semak belukar tak terurus.

Pantauan wartawan Kantor Berita RMOL Sumsel di lokasi pada pekan ini menunjukkan wajah baru Pasar Cinde yang tak lagi bersolek. 

Sejak direvitalisasi sekitar sembilan tahun lalu untuk dijadikan Aldiron Plaza Cinde sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), pembangunan justru mangkrak hingga saat ini.

Bekas pasar yang dulunya berdiri megah kini berubah menjadi seperti “hutan mini” di tengah kota. Tanaman liar menjalar dan tumbuh subur, menutupi sebagian besar area proyek. 

Bahkan, empat tiang pancang yang masih berdiri kokoh kini dikelilingi pohon-pohon liar yang tingginya hampir setara.

Sisa material proyek seperti paku bumi pun tampak terbengkalai dan tertutup rerumputan hijau. Kondisi semakin menyedihkan terlihat dari bangunan utama Pasar Cinde yang masih berdiri karena berstatus cagar budaya—bagian atas gedung kini dipenuhi lumut, menciptakan kesan kumuh dan tak terawat.

“Sudah lama nggak ada orang kerja di sini. Dulu masih ada yang masuk-masuk, sekarang sudah dipagar dan digembok. Yang jaga juga katanya pulang ke Lampung,” ungkap seorang juru parkir yang ditemui di sekitar lokasi, Sabtu 

Ia mengaku tak tahu kapan proyek akan dilanjutkan. Yang jelas, menurutnya, kawasan itu sudah lama ditinggalkan tanpa kejelasan.