Holding Ultra Mikro 3 BUMN Dorong Pertumbuhan UMKM

Ilustrasi. (Ist/Net)
Ilustrasi. (Ist/Net)

Kolaborasi antara BRI, Pegadaian, dan PNM dalam Holding Ultra Mikro (UMi) diproyeksikan akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya pada sektor UMKM.


Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pembentukan holding UMi tidak hanya dapat memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi BRI, Pegadaian, maupun PNM. Pihaknya meyakinkan, para pelaku usaha juga termasuk dalam segmen ini.

"UMi dapat menyediakan layanan keuangan kepada para pengusaha ultra mikro dengan lebih terintegrasi dalam satu ekosistem," ujar Sunarso dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi pada Kamis (29/7).

"Artinya, layanannya dapat end-to-end, proses pertumbuhan atau peningkatan kapabilitas nasabah ultra mikro pun dapat lebih dimonitor dengan baik, sehingga dapat melayani dengan lebih efektif dan efisien,” tambahnya.

Ketua Bidang Infokom DPP Ikappi, Reynaldi Sarijowan mengatakan, ada banyak manfaat UMi bagi pelaku UMKM. Baginya, langkah tersebut dinilai dapat menurunkan suku bunga pinjaman sekaligus memperbaiki rantai pasok pelaku usaha mikro nasional.

"Pada dasarnya kami selalu mendukung upaya pemerintah. Sepanjang hal ini berimbas baik pada kinerja pelaku mikro, dan bukan malah membuat mencekik lagi," jelasnya.

Dia mengatakan pelaku mikro saat ini tengah berada kondisi yang sulit karena menghadapi tunggakan pinjaman akibat menurunnya omzet harian hingga 60 persen setelah ekonomi didera pandemi. Karena itu, dia berharap holding mampu membantu pelaku mikro untuk bertahan dan bangkit di masa pandemi ini.

Selain itu, Reynaldi berharap kehadiran holding mampu menurunkan bunga kredit agar pembiayaan tak banyak menggerus laba dari pelaku mikro. Dia pun menilai melalui holding ke depan pembiayaan bisa lebih cepat sehingga menghapus peluang praktik rentenir mulai dari rantai pasok awal hingga akhir.

Hal serupa juga disampaikan pengamat BUMN dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Toto Pranoto. Ia menilai holding akan memiliki kesempatan untuk melakukan ekspansi bisnis pembiayaan dan pemberdayaan. Hal ini dilakukan dengan cross selling sekaligus co-location yang membuat jangkauan bisnis holding semakin lebih luas.

"Ini semakin efektif lantaran masing-masing anggota tetap mempertahankan keunikan bisnisnya sehingga menyediakan solusi keuangan lebih lengkap," ujar Toto.