Perekonomian di negara maju akan tertekan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Jepang dan Inggris yang ternyata terlebih dulu masuk ke jurang resesi
- Sri Mulyani Pastikan Hadiri Sidang Sengketa Pilpres di MK
- Diduga Korupsi Rp 2,5 Triliun di LPEI, Empat Perusahaan Debitur Dilaporkan Sri Mulyani ke Jaksa Agung
- Sri Mulyani Belum Tahu Data Kejanggalan Transaksi Rp300 T
Baca Juga
.
Menurutnya, hal itu ia ketahui setelah beberapa lembaga pada tahun ini melaporkan kinerja perekonomian negara-negara maju yang perekonomiannya akan cukup tertekan.
Tekanan tersebut dipengaruhi suku bunga yang merangkak tinggi di berbagai negara dalam waktu yang sangat singkat.
“Jadi pasti mempengaruhi kinerja perekonomian mereka, itu yang menyebabkan kenapa proyeksi dan outlook ekonomi bagi banyak negara, terutama G7 itu akan cenderung melemah,” kata Sri Mulyani, usai Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2024 (PTIJK) di Jakarta, Selasa (20/2).
Negara G7 sendiri terdiri dari Amerika Serikat, Britania Raya, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, dan Prancis.
Ia mengatakan, negara-negara maju tersebut mengalami resesi di saat situasi ekonomi mereka memang mulai melemah yang diperkirakan dampak dari perang di Ukraina yang berkepanjangan dan situasi global yang tidak menentu.
Dampak resesi yang dialami Jepang dan Inggris menjadi tantangan bagi lingkungan global, termasuk Indonesia. Jepang sendiri menjadi salah satu tujuan utama ekspor bagi Indonesia.
Jepang telah tergelincir ke dalam jurang resesi sehingga membuat negara tersebut terlempar dari ekonomi terbesar ketiga di dunia.
Inggris juga mengalami resesi pada paruh kedua tahun 2023, jauh dari target pertumbuhan Perdana Menteri Rishi Sunak.
- Prabowo Bawa Komitmen Investasi Rp135 Triliun dari Inggris, BKPM Pastikan Implementasi Cepat
- Kekalahan Indonesia dari Jepang Bikin Shin Tae-yong Tertekan
- Timnas Indonesia Tumbang 0-4 di Tangan Jepang