HMI OKU Nilai Polri Gegabah Tangani Kasus Firli Bahuri

Diskusi publik dengan tema ‘Peran dan Tantangan Generasi Milenial dalam Pemberantasan Kasus Korupsi/ist
Diskusi publik dengan tema ‘Peran dan Tantangan Generasi Milenial dalam Pemberantasan Kasus Korupsi/ist

Puluhan mahasiswa dari beberapa organisasi kampus di Kabupaten OKU, menggelar diskusi publik dengan tema ‘Peran dan Tantangan Generasi Milenial dalam Pemberantasan Kasus Korupsi’.


Diskusi digelar di salah satu cafe di kawasan Jalan May Ismail Husein, Kemala Raja, Kecamatan Baturaja Timur, Jumat (27/10) malam.

Tiga narasumber yang menjadi pembicara adalah M Aldy Mandaura selaku bendahara umum HMI OKU, Aditya Zulkarnaen Ketua Umum IMMI, dan Agus Kurniawan Presiden Mahasiswa Unmaha Baturaja.

Para pemuda dan mahasiswa hebat tersebut menyoroti kasus korupsi yang melibatkan dua lembaga besar di Indonesia yakni Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri, atau Buaya Vs Buaya.

“Bicara tentang korupsi, sekarang di bangku kuliah kita sudah diajarkan tentang anti korupsi. Sementara mereka di atas ribut-ribut. Seperti KPK dan Polri yang sedang terjadi sekarang,” dengan lantang diucapkan M Aldi Mandaura, Bendahara Umum HMI Kabupaten OKU di hadapan peserta diskusi.

Dalam kasus ‘Buaya Vs Buaya’ ini, Mandau menyoroti sikap pihak Polda Metro Jaya yang dinilai gegabah dalam menangani perkara dugaan pemerasan yang dilakukan oleh Ketua KPK, Firli Bahuri.

“Dalam perkara ini, kita para pemuda milenial akan berbeda cara pandang dalam menilai kasus Buaya Vs Buaya ini. Ada yang berpendapat, sedang ada upaya pelemahan terhadap KPK oleh pihak tertentu. Ada juga yang hilang kepercayaan terhadap KPK dalam menangani perkara korupsi,” ujarnya.

“Agar kita generasi Z tidak salah dalam memahami korupsi dan cara penanganannya, maka perlu mendapat pencerahan melalui kegiatan diskusi publik seperti ini,” sambung Mandau.

Pada akhir acara, Mandau menyerukan, jika martabat negara ada di tangan pemuda, bukan di tangan cukong-cukong yang syarat akan kepentingan.

“Jadi, kita harus berani tampil dalam menyuarakan kebenaran. Paling tidak dimulai dari daerah kita dulu yakni Kabupaten OKU. Apa yang bisa kita perbuat untuk membantu pemerintah dalam membangun daerah,” tutupnya.