Sungai Enim Makin Tercemar, Pemkab Muara Enim Terkesan Tutup Mata

Kondisi Sungai Enim yang saat ini keruh diduga akibat aktivitas pertambangan batubara/ist
Kondisi Sungai Enim yang saat ini keruh diduga akibat aktivitas pertambangan batubara/ist

Sungai Enim yang berada di wilayah Kabupaten Muara Enim kembali menjadi sorotan warga beberapa hari ini. Pasalnya, kondisi aliran sungai terlihat sangat keruh kehitaman dan tidak seperti biasanya.


Kondisi perubahan warna sungai ini diyakini karena tercamar dengan aktivitas korporasi dalam penambangan batubara. Dari informasi yang dihimpun, perubahan warna sungai ini disebabkan akibat pertambangan di wilayah Kecamatan Lawang Kidul yang dikenal ramai aktivitas pertambangan.

Menurut Ketua LSM Gerakan Masyakarat Suka Lingkungan Hijau (Gemasulih) Muara Enim, Andi Chandra mengatakan pemerintah harus bergerak cepat mengatasi permasalahan Sungai Enim yang diduga dicemari oleh aktivitas pertambangan.

"Ini masalah serius, karena Sungai Enim sudah menjadi hajat hidup orang banyak. Bahkan sumber air baku PDAM berasal dari sungai ini. Makanya kami minta pemerintah dan penegak hukum harus serius untuk menindak perusahaan dan PETI yang sengaja membuang limbah dan mengakibatkan Sungai Enim tercemar," katanya dihubungi RMOL Sumsel, Sabtu (28/10).

Lebih lanjut dia mengatakan, pihak Pemkab Muara Enim seperti tutup mata dan kurang perhatian terkait masalah kerusakan lingkungan. Padahal, keberadaan kantor Pemda Muara Enim berdiri dekat tepian Sungai Enim namun terkesan tutup mata dan cuek. 

"Inilah yang kami sesalkan, dimana perhatian pemerintah soal lingkungan saat ini. Apa mereka tidak melihat kondisi sungai atau memang sengaja tutup mata dengan aktivitas yang selama ini merusaka lingkungan," jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan Masyarakat Peduli Lingkungan Muara Enim, M Romi dirinya mendorong PJ Bupati Muara Enim, Ahmad Rizali segera menindaklanjuti kondisi Sungai Enim yang saat ini semakin parah. 

"Kami minta pemda jangan diam saja, Pj Bupati harus segera bertindak dengan memerintahkan OPD terkait untuk mengusut permasalahan Sungai Enim ini. Karena tidak selesai kalau pemerintah tidak berbuat dan Sungai Enim akan tercemar terus bahkan lebih parah dari sekarang," tegasnya.

Sementara itu, Deputi Komunitas Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (K-MAKI) Sumsel, Feri Kurniawan menilai kondisi tercemarnya Sungai Enim saat ini tidak lepas dari aktivitas pertambangan batubara di Muara Enim.

Untuk itu dirinya mendorong kebijakan tegas dari Pj Bupati Muara Enim menindak korporasi yang diduga menjadi biang kerusakan lingkungan.

"Penyebabnya sangat jelas kalau itu dampak dari aktivitas pertambangan, baik legal maupun ilegal itu banyak di Muara Enim. Tidak mungkin pencemaran ini dilakukan individu, kami sangat yakin ini dampak dari korporasi," terangnya.

Feri pun mendorong Pemda setempat atau kementrian terkait untuk melakukan pemeriksaan dokumen terkait IUP Pertambangan dan AMDAL hingga audit forensik agar bisa diketahui siapa yang berpotensi menyebabkan pencemaran di Sungai Enim.

"Harus ada langkah nyata dari Pj Bupati Muara Enim saat ini. Karena masalah ini sangat serius terhadap berlangsungan hidup masyarakat yang banyak menggantungkan terhadap ekosistem sungai," pungkasnya.