Habib Bahar bin Smith kembali ditahan mulai Selasa (19/5) dini hari, setelah sempat bebas lantaran program asimilasi sejak Sabtu (16/5) lalu.
- Polda Sumsel Ungkap 36 Kasus Narkotika di Pekan Pertama November, 44 Orang Ditangkap
- Pakai Baju Tahanan, Reza Ghasarma Dihadirkan di Persidangan
- Oknum Anggota Polda Sumsel Pemilik Lahan Penampungan BBM Ilegal Akhirnya Ditahan Provost
Baca Juga
Ulama berusia 34 tahun yang terbukti melakukan tindak pidana penganiayaan itu dijemput langsung oleh aparat.
penjemputan pendiri Pesantren Tajul Alawiyyin Kemang, Bogor itu berlangsung sekira pukul 02.00 WIB.
Video penjemputan Habib Bahar pun beredar di media sosial, yang menunjukkan pria kelahiran Manado itu seperti bersitegang dengan para penjemputnya.
“Kami dengan tim karena dikejar waktu. Nanti ngobrol di mobil. Saya minta dengan hormat,” ujar salah satu pria yang menjemput.
Habib Bahar pun tampak bernegosiasi dengan para penjemputnya itu. Ia didampingi langsung oleh pengacaranya.
Ia bahkan meminta kompensasi waktu sebelum ikut bersama para petugas lapas itu.
“Bisa merokok sebatang dulu. Saya mau, bukan hanya menyerahkan diri. Saya ikut ke lapas. Saya enggak bakal kabur, enggak bakal lari. Ini pengacara saya,” tekannya.
“Bapak ikut saya ke dalam, merokok sebatang sama saya, siapin mobilnya bapak di sini, pergi bareng sama saya. Saya yang jamin,” tambah Habib Bahar, yang tak ingin begitu saja dijemput secara langsung.
Penjemputan Habib Bahar kembali ke lapas diduga karena mengumpulkan massa tanpa mengindahkan imbauan physical distancing saat baru bebas menjalani asimilasi, Sabtu (16/5) lalu.
Beberapa kolega dan teman Habib Bahar sempat mengunggah pesan darinya, usai dijemput petugas lapas itu. Menurut Habib Bahar, ia dijemput karena isi ceramahnya yang sempat beredar di media sosial. Ia juga bakal dipindahkan ke tahanan Lapas Gunung Sindur.
“Malam hari ini tepat jam 2, saya dijemput kembali untuk masuk tahanan, dioper ke Lapas Gunung Sindur, karena ceramah saya waktu malam saya bebas. Demi Allah, saya tidak akan pernah kapok dan lelah dalam menyampaikan kebenaran dan melawan kezaliman rezim penguasa,” tulisnya melalui pesan Whatsapp dalam perjalanan ke Lapas Gunung Sindur.
- Ini Empat Sanksi yang Diterima Dosen Unsri Terduga Pelaku Pelecehan Seksual
- Aksi Penjambret di Sumsel ini Tewaskan Korbannya
- Walikota Palembang Kalah di PTUN, Wajib Ganti Rugi Korban Banjir hingga Kembalikan Fungsi Rawa