Penyidik Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel terus mendalami kasus penganiayaan yang menimpa dokter koas RS Siti Fatimah, Luthfi yang dilakukan tersangka Fadilla alias Datuk.
- Babak Baru Kasus Penganiayaan Dokter Koas, Polda Sumsel Sebut Hanya Ada Satu Tersangka
- Dalami Kasus Penganiayaan Dokter Koas RS Siti Fatimah, Penyidik Kloning Handphone Tersangka
- Update Kasus Penganiayaan Dokter Koas, Ini Kata Polda Sumsel
Baca Juga
Pendalaman yang dilakukan penyidik untuk memastikan keterlibatan Sri Meilina alias Lina yang tak lain ibunda dari Lady A. Pramesti majikan tersangka Fadilla alias Datuk.
Pangkal permasalahan diketahui, Lina lah yang berinisiatif menemui Luthfi untuk membahas mengenai jadwal jaga yang dinilai memberatkan anaknya Lady, hingga berujung sang sopir, Datuk memukuli wajah dan mencakar leher Luthfi.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo menyebut saat ini status Lina Dedy masih sebagai saksi. Penyidik akan memanggil Lina untuk dimintai keterangan.
"Masih dilakukan pedalaman dulu apakah Lina ini ikut terlibat menyuruh sopirnya menganiaya korban atau tidak karena semua saksi belum dipanggil," kata Anwar, Sabtu (14/12/2024).
Ditegaskan Anwar, penyidik akan memanggil semua orang yang ada di lokasi kejadian saat penganiayaan itu terjadi.
"Semua yang berada di TKP akan kami panggil untuk dimintai keterangan guna melengkapi proses penyelidikan dan penyidikan.
Anwar kembali menegaskan proses hukum yang berjalan dilakukan secara profesional dan tidak ada yang bisa mengintervensi penyidik.
"Kami fokus penegakan hukum, menjerat pelaku denagn pasal 351 KUHP ayat 2. Tidak ada yang bisa intervensi kami," pungkasnya.
Diketahui tersangka Fadilla alias Datuk (36) merupakan sopir desainer Sri Meilina atau Lina Dedy orang tua Lady Aurellia Pramesti teman korban Luthfi sebelum kejadian Lina minta diantarkan sopirnya ke RSUD Siti Fatimah.
Namun sesampainya disana Lina membatalkan tujuan ke RSUD Siti Fatimah dan meminta Datuk mengantarnya ke kafe Storia yang ada di Jalan Demang Lebar Daun. Disana lah, ia mengajak M Luthfi Chief Koas yang berakhir jadi korban penganiayaan.
- Waspadai Distributor Nakal, Polda Sumsel Pantau Isu Takaran MinyaKita di Palembang
- Tegas! Dua Anggota Brimob Polda Sumsel Dipecat karena Disersi
- Polda Sumsel Backup Polres Lahat Kejar 8 Tahanan yang Kabur dari Sel Tahanan