Gubernur Sumsel Sebut Rumah Tahfizh Jadi Benteng Moral Hadapi Bonus Demografi

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru menegaskan pentingnya rumah tahfizh sebagai benteng moral dalam menghadapi tantangan masa depan, terutama bonus demografi yang akan terjadi dalam waktu dekat. Hal ini disampaikannya saat meresmikan TPA/TPQ Plus Tahfizh Quran Al Hayza di Jalan Serelo Banda, Kota Prabumulih, Selasa (10/6/2025).


Menurut Herman Deru, keberadaan rumah tahfizh memiliki fungsi strategis, bukan hanya sebagai pusat pembelajaran Al-Qur’an, tetapi juga sebagai sarana membentuk karakter generasi muda agar lebih tangguh secara spiritual dan sosial.

“Bonus demografi hanya akan menjadi berkah jika kita berhasil menyiapkan generasi yang bukan hanya cerdas secara akademik, tapi juga kuat secara iman dan akhlak,” ujarnya.

Ia menilai rumah tahfizh memiliki peran vital dalam menciptakan keseimbangan antara pencapaian intelektual dan pembinaan moral. Menurutnya, rumah tahfizh adalah bagian dari strategi pembangunan sumber daya manusia yang komprehensif.

“Ilmu pengetahuan tanpa iman itu kosong. Di rumah tahfizh inilah pondasi itu ditanamkan. Ini bukan soal jumlah rumah tahfizh, tapi bagaimana fungsinya benar-benar berjalan,” katanya.

Program “Satu Desa Satu Rumah Tahfizh” yang digagas sejak awal pemerintahannya, kata Deru, adalah bentuk keseriusan Pemerintah Provinsi Sumsel dalam membumikan Al-Qur’an di tengah masyarakat.

Lebih lanjut, Deru juga menyentil soal menurunnya perhatian terhadap pembinaan karakter di era digital saat ini. Ia berharap rumah tahfizh dapat menjadi ruang alternatif untuk membangun generasi yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga berpegang pada nilai-nilai luhur keislaman.

“Jika rumah tahfizh berjalan optimal, maka ia bukan hanya mencetak hafiz, tapi juga pemimpin masa depan yang berakhlak,” tegasnya.

Gubernur juga berharap, TPA/TPQ Plus Al Hayza yang baru diresmikan bisa menjadi contoh rumah tahfizh modern yang inklusif dan berkelanjutan, serta berkontribusi nyata dalam mencetak generasi Qurani di Kota Prabumulih dan Sumsel secara umum.