Gubernur Sumsel Buka Program Pelatihan Pertamina di Prabumulih, Dorong Pemuda Jadi Pelopor Start-up

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru secara resmi membuka Pertamina Local Community Leaders Program 2025 Zona 4 yang digelar di Markas Batalyon Zeni Tempur 2/Samara Grawira (Yonzipur 2/SG), Jalan Jenderal Sudirman, Kota Prabumulih, Selasa (10/6/2025).


Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas inisiatif Pertamina yang memberi ruang pemberdayaan kepada generasi muda melalui pelatihan berbasis potensi dan kebutuhan masa kini.

“Di tengah maraknya isu PHK di berbagai daerah, Pertamina hadir memberikan harapan. Program ini bukan hanya pelatihan, tapi juga investasi sosial untuk menciptakan pelopor-pelopor start-up dari kalangan pemuda,” ujar Herman Deru.

Sebanyak 75 peserta dari beragam latar belakang terpilih mengikuti pelatihan intensif selama 14 hari. Materi yang diberikan mencakup keterampilan teknis seperti pengeboran, pendingin ruangan (AC), hingga literasi digital dan konten kreator, yang semuanya dirancang untuk meningkatkan daya saing peserta di dunia kerja dan kewirausahaan.

“Pelatihan ini harus dilihat sebagai langkah strategis mengubah pola pikir generasi muda, dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja. Saya yakin dari sini akan lahir inovator-inovator baru,” tegas Deru.

Gubernur juga menyampaikan program nasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang akan diluncurkan pada 12 Juli 2025. Ia berharap lulusan pelatihan bisa bersinergi dengan koperasi tersebut agar keterampilan yang dimiliki langsung memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

“Ilmu itu penting, tapi karakter jauh lebih penting. Maka pelatihan ini juga harus membentuk kepedulian sosial dan etika kerja. Jangan sampai keterampilan tinggi tapi tak punya empati,” pesannya.

Selain keterampilan teknis, peserta juga dibekali edukasi terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Menurut Gubernur, aspek ini krusial untuk membentuk budaya kerja yang aman dan bertanggung jawab, apalagi pasca pandemi yang membuat banyak masyarakat abai terhadap lingkungan sekitar.